JAKARTA, iNews.id —Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak masyarakat menjelajahi keindahan pariwisata Indonesia melalui saluran digital metaverse. Saat ini, ada beberapa platform yang menyediakan fasilitas tersebut.
Menurut dia, sejumlah bank telah membuat metaverse untuk menjalankan bisnisnya, termasuk pembuatan kantor bank virtual. PT Telkom Indonesia (Telkom) juga tertarik masuk dalam dunia metaverse dengan membuat mall virtual yang diberi nama Metanesia.
Pemerintah pun mengikuti perkembangan teknologi virtual ini dengan membuat desain ibu kota negara baru versi metaverse. Dengan begitu, masyarakat bisa merasakan terlebih dahulu situasi ibu kota negara baru lewat metaverse.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga punya metaverse buatannya sendiri yaitu Wonderverse Indonesia. Pengguna bisa berinteraksi satu sama lain dan menikmati keindahan Indonesia versi metaverse.
"Wonderverse Indonesia memungkinkan kita menjelajah keindahan Indonesia melalui hasil kolaborasi teknologi, budaya, keindahan alam, dan ekonomi kreatif," ucap Sandiaga saat menghadiri secara daring "The 7th International Conference on Management in Emerging Markets (ICMEM) 2022" yang diadakan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, Rabu (10/8/2022).
ICMEM tahun ini membahas tentang metaverse sebagai teknologi masa depan dalam bidang bisnis dan manajemen di pasar negara berkembang. Lebih lanjut, Sandiaga menuturkan, ekonomi digital menjadi kekuatan baru bagi perekonomian Indonesia.
Saat ini, Indonesia telah menempati peringkat pertama dalam pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara. Nilai perekonomian berbasis internet di Indonesia telah mencapai USD70 miliar. Diestimasikan nilai tersebut akan terus meningkat hingga USD 146 miliar pada 2025.
"Sementara itu, nilai investasi digital di Indonesia mencapai 38,7% dari total investasi digital di Asia Tenggara," ujar Sandiaga.
Dalam acara itu, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengatakan, kehidupan manusia saat ini semakin banyak menggunakan teknologi digital. ITB pun terus belajar untuk menerapkan metaverse di dunia pendidikan.
"Teknologi berkembang, teknologi digital dibangun sehingga kehadiran metaverse tidak mengagetkan," ucap Reini. ICMEM 2022, menurut Reini, membantu berbagai pihak untuk lebih memahami tentang metaverse. Hal ini diperlukan karena pandemi Covid-19 meningkatkan kebiasaan menggunakan internet.
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait