WASHINGTON, iNewsSukabumi.id - Sebuah tim dokter dari Amerika Serikat (AS) telah melakukan operasi otak pada seorang bayi yang masih berada dalam kandungan, menjadikannya yang pertama di dunia.
Operasi ini dilakukan untuk mengobati kelainan langka pada pembuluh darah di otak yang dikenal sebagai "Venus of Galen malformation (VOGM)". Proses operasi dilakukan di Brigham and Women's Hospital dan Boston Children's Hospital.
Kondisi langka ini terjadi ketika pembuluh darah yang membawa darah dari otak ke jantung tidak berkembang dengan baik. Malformasi ini menyebabkan aliran darah yang berlebihan dan menekan pembuluh darah serta jantung, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.
Dr. Darren Orbach, seorang ahli radiologi di Boston Children's Hospital dan pakar dalam merawat VOGM, mengatakan, "Cedera otak yang parah dan gagal jantung segera setelah lahir adalah dua tantangan besar." Biasanya, bayi yang terkena kondisi ini dirawat setelah lahir dengan menggunakan kateter untuk memperlambat aliran darah. Namun, pengobatan tersebut seringkali terlambat.
Menurut CBS News, kelainan pembuluh darah langka ini terdeteksi pada bayi bernama Denver melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) rutin saat masih berada dalam kandungan ibunya.
Banyak bayi yang mengalami kondisi ini mengalami gagal jantung atau kerusakan otak dan seringkali tidak dapat bertahan hidup. Dalam kasus Denver, jantungnya sedang berjuang dan malformasi tersebut semakin membesar.
Pada usia kehamilan 34 minggu, tim medis dari Boston Children's Hospital dan Brigham and Women's Hospital berhasil memperbaiki malformasi tersebut ketika bayi masih berada di dalam rahim.
Mereka menggunakan panduan ultrasonografi, jarum yang mirip dengan yang digunakan untuk amniosentesis, dan gulungan kecil yang ditempatkan langsung ke dalam pembuluh darah yang abnormal untuk menghentikan aliran darah.
VOGM, atau Venus of Galen malformation, merupakan jenis kelainan pembuluh darah langka di dalam otak. Pada VOGM, arteri yang rusak di otak terhubung langsung ke vena, bukan ke kapiler seperti seharusnya, yang membantu memperlambat aliran darah.
Akibatnya, terjadi aliran darah bertekanan tinggi dalam pembuluh darah tersebut, yang dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait