JAKARTA, iNews.id —Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan warga masyarakat untuk waspada terhadap bencana alam hidrometeorologi basah dan kering. Bencana ini terjadi secara bersamaan pada periode Juli, Agustus, hingga September mendatang. “
Pada periode Juli, Agustus dan mungkin kalau awal September nanti kita akan ada pergeseran dimana pada waktu yang bersamaan kita akan mengalami baik itu hidrometeorologi basah, banjir, banjir bandang, tanah longsor, sekaligus juga hidrometeorologi kering, kebakaran hutan dan kekeringan,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat konferensi pers secara virtual, dikutip hari ini.
Abdul Muhari yang akrab dipanggil Aam mengatakan dalam sepekan terakhir frekuensi kebakaran hutan lebih sering dibandingkan dengan banjir. “Ini sudah mulai terlihat dari dari data kita satu minggu, kalau minggu sebelumnya frekuensi banjir itu masih lebih besar daripada kebakaran hutan, kekeringan, di minggu ini, ini mulai bergeser frekuensi kejadian kebakaran hutan lebih sering daripada banjir,” kata Aam.
Oleh karena itu, Aam meminta aagar hal ini menjadi perhatian dan tanggung jawab seluruh stakeholders. Dia pun mengimbau agar masyarakat yang berada di daerah-daerah rawan kebakaran hutan untuk siaga dan waspada.
“Jadi baik itu kebakaran hutan menjadi perhatian kita, masyarakat harus tetap siaga dan waspada di daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan. Pun demikian di daerah-daerah yang rawan banjir,” katanya.
Editor : Eka L. Prasetya