SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Kentang goreng jadi salah satu camilan yang cukup banyak digemari. Rasanya gurih, dan bisa jadi teman di setiap saat seperti nonton, berkumpul dengan teman, hingga saat sedang bersantai.
Tapi tahukah Anda, terlalu banyak memgonsumsi kentang goreng dapat berdampak negatif pada kesehatan dalam jangka panjang? Dilansir dari laman Times of India, menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada 4500 orang yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, makan Kentang Goreng lebih dari dua kali seminggu dapat menggandakan risiko kematian dini.
Para peneliti menunjuk pada minyak yang digoreng sebagai kekuatan pendorong yang lebih besar, di balik risiko kesehatan dan lebih sedikit pada kentang itu sendiri.
Berikut ini adalah beberapa risiko, apabila terlalu banyak mengonsumsi kentang goreng:
1. Obesitas
Saat makanan digoreng dengan lemak, maka akan menjadi bom kalori, yang menyebabkan penambahan berat badan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan, bahwa makan gorengan terkait langsung dengan obesitas.
Untuk itu, dalam peringatan Hari Obesitas Sedunia yang jatuh setiap 4 Maret mengingat untuk selalu hidup sehat dan menjaga pola makan baik. Serta pada 2023 ini mengusung tema "Kenali, Cegah dan Atasi Obesitas untuk Hidup Lebih Sehat dan Produktif".
2.Sakit perut
Lemak dicerna lebih lambat oleh tubuh dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Dengan demikian, kentang goreng yang ada di perut Anda lebih lama daripada makanan sehat.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Ultrasound International Open, Anda akan memiliki peluang lebih besar untuk menderita sakit perut saat makan gorengan.
3.Menurunkan kekebalan tubuh
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care, makan makanan berlemak tinggi berlemak dapat merusak mikrobioma dengan meningkatkan bakteri tidak sehat dan dengan demikian menurunkan kekebalan Anda.
Sebuah penelitian menemukan bahwa makan gorengan tiga kali atau lebih dalam seminggu meningkatkan kemungkinan seseorang terkena serangan jantung dan stroke sebesar 7 persen. Jika orang mengonsumsi gorengan setiap hari, risikonya menjadi dua kali lipat hingga 15 persen.
5. Kabut otak
Mengingat fakta bahwa kentang goreng digoreng dengan minyak terhidrogenasi, di dalamnya mengandung banyak lemak trans yang meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik Anda. Hal ini pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung.
Berdasarkan penelitian lain, orang yang memiliki lebih banyak lemak trans dalam darahnya 75 persen lebih mungkin mengembangkan penyakit Alzheimer atau demensia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta