Doa Hubungan Badan Suami Istri 5 Keberkahan Akan Didapat, Nomor 3 Sangat Didambakan Orangtua

Vitrianda Hilba Siregar/Rivo
Doa hubungan badan suami dan istri, atau doa malam pertama pernikahan, bukanlah sekadar rangkaian kata-kata semata. Foto: Freepik

JAKARTA, iNewsSukabumi.id - Doa hubungan badan suami dan istri, atau doa malam pertama pernikahan, bukanlah sekadar rangkaian kata-kata semata. Melainkan di dalam doa yang diucapkan pada saat berhubungan badan tersebut, pasangan pengantin akan menerima paling tidak 5 berkah yang dianugerahkan.

dapun doa yang dapat ucapkan yakni:   

ALLAHUMMA INNI AS-ALUKA MIN KHOIRIHAA WA KHOIRI MAA JABALTAHAA ‘ALAIH. WA A’UDZU BIKA MIN SYARRIHAA WA SYARRI MAA JABALTAHAA ‘ALAIH.

Artinya: ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.’” (HR. Abu Daud, no. 2160; Ibnu Majah, no. 1918. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Bagi pasangan pengantin yang menerapkan doa yang telah disebutkan sebelumnya, menurut Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal, akan meraih lima berkah istimewa. Apa saja berkah tersebut? Mari kita lihat penjelasannya:

Pertama: Mengikuti pedoman yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, sudah menjadi berkah yang bernilai. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu,

لَسْتُ تَارِكًا شَيْئًا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَعْمَلُ بِهِ إِلَّا عَمِلْتُ بِهِ إِنِّي أَخْشَى إِنْ تَرَكْتُ شَيْئًا مِنْ أَمْرِهِ أَنْ أَزِيْغَ

”Aku tidaklah biarkan satu pun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali aku mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang.” (HR. Bukhari, no. 3093; Muslim, no. 1759).

Kedua: Keberkahan lainnya adalah terhindar dari pengaruh setan dalam hubungan intim tersebut, sebab doa ini dimulai dengan menyebut "Bismillah" (dengan nama Allah). Ini merupakan pandangan sebagian ulama. Mujahid rahimahullah pernah berujar,

أَنَّ الَّذِي يُجَامِع وَلَا يُسَمِّي يَلْتَفّ الشَّيْطَان عَلَى إِحْلِيله فَيُجَامِع مَعَهُ

“Siapa yang berhubungan intim dengan istrinya lantas tidak mengawalinya dengan ‘bismillah’, maka setan akan menoleh pada pasangannya lalu akan turut dalam berhubungan intim dengannya.” (Fath Al-Bari, 9: 229).

Ketiga: Manfaat baik dari doa ini juga akan berdampak pada anak keturunan hasil dari hubungan intim tersebut. Seperti yang dilaporkan oleh situs Rumaysho pada hari Senin (24/5/2021), disebutkan bahwa buktinya adalah riwayat mursal yang memiliki status hasan dari ‘Abdur Razaq, di mana dijelaskan,

إِذَا أَتَى الرَّجُل أَهْله فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقَتْنَا وَلَا تَجْعَل لِلشَّيْطَانِ نَصِيبًا فِيمَا رَزَقْتنَا ، فَكَانَ يُرْجَى إِنْ حَمَلْت أَنْ يَكُون وَلَدًا صَالِحًا

“Jika seseorang mendatangi istrinya (berhubungan intim), maka ucapkanlah ‘Ya Allah, berkahilah kami dan keturunan yang dihasilkan dari hubungan intim ini, janganlah jadikan setan menjadi bagian pada keturunan kami’. Dari do’a ini, jika istrinya hamil, maka anak yang dilahirkan diharapkan adalah anak yang shalih” (Fath Al-Bari, 9: 229).

Keempat: Keturunan yang lahir dari hubungan intim ini akan terjaga dari berbagai gangguan yang disebabkan oleh setan. Jika ditelaah dari konteks hadis, perlindungan tersebut mencakup berbagai bahaya dalam dunia dan agama. Namun, Al-Qadhi ‘Iyadh menyatakan bahwa para ulama tidak memahami hal ini dengan cara tersebut (Minhah Al-‘Allam, 7: 348).

Syaikh Ibnu Baz rahimahullah memahami bahwa makna hadis ini adalah bahwa anak tersebut akan tetap berpegang teguh pada fithrah, yaitu jalan Islam. Meskipun setan mungkin mencoba mempengaruhi anak tersebut, namun ia akan segera kembali ke jalur yang benar. Seperti yang diungkapkan dalam firman Allah Ta’ala,

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (QS. Al-A’raf: 201) (Lihat Minhah Al-‘Allam, 7: 349).

Kelima: Keberkahan dari doa ini berlaku baik bagi wanita yang akan mengandung hasil dari hubungan intim tersebut, maupun bagi yang tidak akan mengandung, karena frasanya bersifat umum. Ini adalah pandangan yang diungkapkan oleh Al Qadhi ‘Iyadh (Fath Al-Bari, 9: 229).

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network