Kronologi 3 Anggota TPNPB OPM di Nduga Tewas usai Disergap Pasukan Taipur Kostrad dan Raider

SM Said
Tiga anggota TPNPB OPM Kodap III Ndugama di Nduga, Papua Pegunungan tewas ditangan Tim Satgas Taipur Kostrad, Satgas Yonif Mekanis Raider 411, dan Satgas Elang. Ilustrasi Pasukan TNI Polri /Pendam Cenderawasih

NDUGA, iNewsSukabumi.id - Tiga anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Kodap III Ndugama di Nduga, Papua Pegunungan tewas ditangan Tim Satuan Tugas (Satgas) Taipur Kostrad, Satgas Yonif Mekanis Raider 411, dan Satgas Elang. Ketiga anggota TPNPB OPM atas nama Ganti Gwijangge, Werak Lokbere dan Arikheba Kogeya tersebut sebelumnya telah disergap Satgas Taipur Kostrad dibantu Pasukan Raider dan Satgas Elang sehingga terhadi kontak senjata. 

Berdasarkan info yang diterima iNews.id Network operasi penyergapan ini dipimpin oleh Mayor Cosmos dan berlangsung sejak Kamis 17 Agustus 2023 di wilayah Matoa, Kampung Alguru, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, hingga mencapai puncaknya pada 1 September 2023.

Pada saat itu, tim patroli drone dari Tim Taipur melihat 4 anggota TPNPB membawa senjata laras panjang saat berjalan di sekitar sungai. Mereka diduga datang dari arah PT. Delarosa menuju Camp Matoa Belakang.

Pada tanggal 21 Agustus 2023, aktivitas serupa terlihat di sekitar rumah di wilayah Matoa.

Kemudian, tanggal 22 Agustus 2023, 4 anggota TPNPB terlihat membawa senjata laras panjang saat berjalan menyusuri sungai, menuju Camp Matoa Depan. Kejadian serupa terulang pada tanggal 24 Agustus 2023.

Selanjutnya, pada tanggal 28 Agustus 2023, terlihat aktivitas mencurigakan di sekitar tepi sungai. Oleh karena itu, pada tanggal 30 Agustus 2023, Mayor Inf Cosmos bersama pasukannya melaksanakan rencana operasi yang telah disusun sebelumnya.

Pada tanggal 31 Agustus 2023, pukul 18.30 WIT, 94 orang personel melaksanakan penyusupan menuju pos Matoa.

Kemudian, pada tanggal 1 September 2023, pukul 03.16 WIT, tim gabungan dengan pimpinan Mayor Inf Cosmos melakukan kontak senjata yang mengakibatkan tewasnya 3 anggota TPNPB. Mereka adalah Army Tabuni (Danyon Aluguru), Ganti Gwijangge, dan satu anggota lainnya yang belum teridentifikasi.

Setelah itu, mereka merebut dan menduduki Camp Matoa Belakang yang sebelumnya dikuasai oleh Batalyon Alguru yang merupakan bagian dari Egianus Kogeya.

Operasi ini berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata, amunisi, peralatan, serta dokumen yang mengindikasikan aktivitas TPNPB-OPM.

Mayor Cosmos menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa atau luka dari dalam operasi ini. 

Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan saat dikonfirmasi wartawan via telepon, Minggu (03/09) pagi membenarkan adanya penyergapan tersebut.

Mayjen TNI Izak Pangemanan menegaskan, operasi penyergapan yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari insiden penembakan KKB yang menewaskan tiga orang warga sipil di Kompleks Yosoma, Jalan Batas Batu, Nduga pada 16 Agustus atau sehari jelang HUT Kemerdekaan RI.

Identitas tiga warga sipil yang tewas yaitu Steven Didiway, Michael Rumaropen, dan Samsul Ahmad.

"Tindakan operasi kemarin adalah akibat dari terbunuhnya tiga orang masyarakat sipil oleh KKB di Batas Batu," kata Mayjen TNI Izak Pangemanan.

Pangdam menegaskan, TNI selalu hadir di tengah masyarakat untuk mengamankan. "Sehingga apabila ada masyarakat terancam, maka TNI akan melakukan operasi," tandasnya.

Editor : Suriya Mohamad Said

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network