Kalimat-kalimat ini hidup dalam berbagai teks Jawa kuno seperti Serat Wulangreh, Serat Centhini, Serat Kalatidha, dan ajaran tokoh seperti Ki Ageng Suryomentaram, Sunan Kalijaga, atau Ranggawarsita, serta banyak diwariskan lewat pangajab (wejangan) dalam tradisi masyarakat Jawa. Oleh karena itu kenapa saya sering "mewayangkan" perilaku JkW dalam bentuk Wayang ("Petruk dadi Ratu", dsb) adalah justru dalam kaitan melestarikan Adat budaya Jawa yang Adiluhung, lucunya ada bekas Aparat yang kini (ngakunya) jadi "Penasehat Ahli" tapi dungu tidak mengerti soal Wayang, Terwelu.
Kesimpulannya, Memaknai hari baru di Awal tahun ini bisa menggunakan banyak cara yang baik dan sesuai Filosofi Jawa seperti diatas, bukan malah mempertontonkan kemewahan dengan hanya pergi Vakansi ke Bali bersama Dinasti seperti JkW. Sungguh sangat tidak nJawani, Ora Ilok alias Tidak mengerti Budi Pekerti bahkan Adab sebagaimana saya tuliskan kemarin ("Sebaiknya instrospeksi diri atas Perilakunya selama ini, bukan malah Vakansi bersama Dinasti 27/06/25), Ambyar. InshaaAllah Gusti Allah SWT tidak Sare ... #AdiliJokowi dan #MakzulkanFufufafa
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait