get app
inews
Aa Read Next : Empat Warga Bangladesh Diringkus di Sukabumi Saat akan Diselundupkan ke Australia

Besok Polres Sukabumi Lakukan Ekshumasi Jasad Siswa SD Diduga Dikeroyok Kakak Kelas

Selasa, 30 Mei 2023 | 14:35 WIB
header img
MHD (10) seorang siswa SD tewas setelah diduga dikeroyok oleh tiga kakak kelasnya di sekolah tempatnya belajar. Foto jenazah korban saat akan dimakamkan. iNews/Dharmawan Hadi

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Polisi akan melakukan ekshumasi atau pengangkatan jasad dari kuburan korban untuk dilakukan autopsi kepada  jasad bocah kelas 3 SDN MHD (10) yang meninggal dunia diduga dikeroyok kakak kelasnya. Proses ekshumasi tersebut rencananya akan dilakukan besok, Rabu (1/6/2023).

Salah satu kerabat keluarga korban, Iip (45) mengatakan, pihak keluarga sudah memberikan izin kepada aparat Kepolisian melaksanakan pembongkaran kuburan korban untuk dilakukan autopsi mencari penyebab kematian secara medis.

"Pihak keluarga sudah mengizinkan dilakukan autopsi agar kasus ini benar-benar tuntas dan tidak menjadi bola liar di masyarakat. Selain itu keluarga korban juga sudah menunjuk penasehat hukum dalam penyelesaian kasus ini," ujar Iip kepada MNC Portal Indonesia.

Sementara itu Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan, pihaknya rencananya akan melakukan ekshumasi terhadap jenazah korban pada Rabu (1/6/2023). Selain itu, rencana pembongkaran makam juga sudah disetujui oleh pihak keluarga. 

"Kepolisian akan melibatkan dokter forensik dari RSUD Syamsudin SH. Diperkirakan, ekshumasi akan dilakukan di lokaso korban dimakamkan, di wilayah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Pokoknya nanti kita koordinasi enaknya di mana. Intinya besok kalau tidak ada halang melintang kita akan melaksanakan ekshumasi,” ujar Ari.

Lebih lanjut Ari mengatakan, jajaran Polres Sukabumi Kota sangat berhati-hati untuk mengungkap kasus tersebut. Pihaknya telah memeriksa 20 orang saksi untuk menggali keterangan untuk mencari penyebab kematian korban yang hingga saat ini masih belum bisa dipastikan.

“Kasus anak-anak kita harus hati-hati, kita sudah memeriksa 20 saksi dari pihak puskesmas, rumah sakit kemudian dari pihak guru, teman-temannya. Bahkan kita sudah melibatkan daripada psikolog anak untuk mendampingi apakah keterangan yang disampaikan itu benar atau tidak,” ujar Ari.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Berita iNews Sukabumi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut