SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Modifikasi karakter kuya atau kura - kura menjadikan icons peluncuran Batik Hari Jadi Kabupaten Sukabumi 153 (HJKS) pada soft opening pasar rakyat UMKM di Lapangan Cangehgar, Palabuhanratu.
Fajar Febrian perancang batik mengatakan, Batik HJKS memiliki makna yang menggambarkan pemerintahan daerah Kabupaten Sukabumi. Disitu motifnya modifikasi karakter kuya terbaik yang diadaptasi dengan shuriken dari naruto.
"Saya sebagai perwakilan UMKM Kabupaten Sukabumi atau Paguyuban Konveksi mengucapkan terima kasih kepada Bupati beserta jajaran yang memberi kami peluang untuk berinovasi dalam dunia batik, alhamdulillah Jumat malam bisa di lauching," ucap Fajar Febrian, Sabtu (19/8/2023).
Fajar Febrian menjelaskan, simbol yang tertuang dalam batik itu meliputi Gunung, Rimba, Laut, Pantai, Sungai, dan Seni Budaya (Gurilaps), logo geopark Ciletuh, gambar padi dan kapas (sebagai lambang kesejahteraan), Hanjeli (komoditas unggulan Kabupaten Sukabumi), serta Awi atau Bambu (sebagai identitas orang Sunda).
"Proses penenunan masih dilakukan di pabrikasi, mengingat bahwa bisnis tenun kain belum tersedia saat ini. Oleh karena itu, teknik cetak (printing) digunakan untuk pembuatan batik ini," terangnya.
Fajar Febrian yang juga owner Voltage Clothing UMKM Kabupaten Sukabumi, menambahkan bahwa program Batik HJKS yang digerakkan oleh beberapa pelaku UMKM memberikan dorongan ekonomi baru, terutama di tengah pandemi COVID-19.
"Dengan adanya program batik Sukabumi ini, pelaku UMKM merasa terbantu, karena Batik HJKS ini diproduksi oleh para pelaku UMKM Sukabumi," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, menyatakan bahwa peluncuran Batik HJKS 153 bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa UMKM Kabupaten Sukabumi mampu menciptakan inovasi baru, yang pada gilirannya akan memajukan masyarakat dengan inovasi produk yang segar.
"Keyakinan terhadap produk UMKM ini dapat meningkatkan potensi di daerah. Melalui batik ini, kita dapat mendorong percepatan ekonomi sesuai harapan Presiden RI," kata Marwan.
Marwan berharap bahwa potensi daerah Kabupaten Sukabumi terus diperkenalkan kepada publik sebagai daya tarik bagi wisatawan.
"Meskipun kita memiliki batik Purwasedar yang telah diakui oleh UNESCO, batik HJKS 153 ini juga harus terus didorong," bebernya.
Bupati Sukabumi berharap potensi ini akan semakin berarti dan membawa dampak positif yang bermanfaat bagi masyarakat dan daerah. Acara tersebut ditutup dengan tanda tangan Bupati Sukabumi pada peluncuran Batik HJKS 153, yang diikuti oleh peninjauan stand pasar rakyat UMKM.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta