Indonesia Tegaskan Komitmen terhadap Pembangunan Manusia Berkelanjutan di Forum Internasional

NEW YORK, iNewsSukabumi.id – Indonesia kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam pembangunan manusia berkelanjutan melalui partisipasi aktif dalam Sidang ke-58 Commission on Population and Development (CPD) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, yang mewakili Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, menegaskan pentingnya pelaksanaan Rencana Aksi International Conference on Population and Development (ICPD). Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa pembangunan manusia harus menjadi pusat strategi pembangunan nasional, terutama dalam upaya pencapaian Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Wamen Isyana menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan dinamika kependudukan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Hal ini memperkuat posisi pembangunan manusia sebagai fokus utama kebijakan nasional, sejalan dengan pencapaian SDGs.
Ia juga menyoroti strategi kunci Indonesia, termasuk kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan program kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Pendekatan ini telah menurunkan Angka Kelahiran Total (TFR) dari 5,6 pada tahun 1970 menjadi 2,1 pada tahun 2020, serta menekan angka kematian ibu dari 305 per 100.000 kelahiran hidup (2015) menjadi 189 (2020).
Dengan mengadopsi prinsip think globally, act locally, Indonesia berhasil menyesuaikan praktik terbaik global dengan nilai-nilai lokal. Pendekatan ini membawa Indonesia meraih Penghargaan Kependudukan dari PBB pada 2022, khususnya atas kemajuan dalam SDG 3 (Kesehatan) dan SDG 5 (Kesetaraan Gender).
“Kami percaya bahwa pemberdayaan masyarakat, dengan dukungan sektor swasta dan masyarakat sipil, menjadi kunci dalam memajukan sektor kesehatan, pendidikan, dan gizi,” tambah Wamen Isyana.
Dalam forum tersebut, Indonesia juga menyerukan pentingnya memperkuat kemitraan global yang inklusif dan kolaboratif. Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular turut didorong sebagai solusi kolektif untuk mendukung negara berkembang mencapai SDGs.
Selain itu, Wamen Isyana juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Jepang, membahas peluang kerjasama dalam mengatasi tantangan populasi menua (ageing population) yang dihadapi kedua negara. Dalam pertemuan tersebut, ia juga menyampaikan program prioritas Presiden Prabowo dan Quick Win dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.
Pernyataan intervensi Wamen Isyana mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Duta Besar Bulgaria untuk PBB, Krassimira Beshkova, menyoroti pentingnya koordinasi antara institusi kependudukan dan perencanaan nasional. Sementara itu, Duta Besar Guinea, Anatolio Ndongmba, memuji pencapaian Indonesia dalam SDG 3 dan 5.
Kehadiran Delegasi Indonesia, khususnya dari Kemendukbangga/BKKBN sebagai focal point CPD, menunjukkan peran aktif Indonesia dalam memajukan pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berkeadilan.
Editor : Suriya Mohamad Said