get app
inews
Aa Text
Read Next : Usai Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi: Saya Tetap di Dunia Politik

BBWS Citarum Mau Tutup Jembatan Perahu Karawang, Warga: Sudah 15 Tahun Kenapa Baru Sekarang?

Selasa, 29 April 2025 | 16:48 WIB
header img
Jembatan perahu di Karawang yang jadi akses ribuan pekerja dan hasilkan omzet ratusan juta rupiah per tahun terancam ditutup BBWS Citarum karena izin. Foto iNews.id/Nilakusuma

KARAWANG, iNewsSukabumi.id-Jembatan perahu yang berada di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terancam ditutup oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Padahal, jembatan tersebut telah beroperasi selama 15 tahun dan menjadi akses vital ribuan pekerja pabrik menuju kawasan industri.

Jembatan yang digagas oleh Muhammad Endang Junaidi atau Haji Endang ini menjadi satu-satunya jalur alternatif warga dan pekerja untuk menyeberangi Sungai Citarum.

Sebelumnya, tanpa jembatan tersebut, warga harus memutar jauh untuk bisa mencapai lokasi kerja mereka di kawasan industri Karawang.

Sejak dibangun pada tahun 2010, jembatan ini menggunakan 10 perahu ponton yang dirangkai dan ditutup dengan alas besi selebar 1,5 meter untuk dilintasi sepeda motor. Dengan tarif Rp2.000 sekali menyeberang, jembatan ini melayani ribuan kendaraan setiap harinya.

Tak hanya memberikan kemudahan akses, jembatan ini juga menggerakkan ekonomi lokal. Muhammad Endang bahkan mempekerjakan 40 orang warga sekitar untuk mengelola jembatan yang omzetnya bisa mencapai Rp20 juta per hari, atau sekitar Rp600 juta per tahun.

Namun, BBWS Citarum kini mengklaim jembatan tersebut tidak memiliki izin resmi dan telah memasang spanduk larangan beroperasi. Penutupan itu sontak memicu keresahan di kalangan pekerja dan warga yang bergantung pada jembatan tersebut.

"Sudah lama saya punya izin, NIB juga ada kok. Kenapa baru sekarang dimasalahkan? Kan sudah 15 tahun," kata Muhammad Endang, Selasa (29/4/2025).

Endang pun menanggapi pemasangan spanduk BBWS dengan tegas. Ia mencopot langsung spanduk larangan tersebut karena menganggap tindakan BBWS bersifat arogan dan merugikan masyarakat.

"Kalau jembatan ini ditutup, banyak orang dirugikan. Kenapa baru sekarang dipermasalahkan?" ujarnya kesal.

Rencana penutupan ini menuai kritik dari warga dan pengelola yang menilai jembatan perahu telah memberikan kontribusi besar bagi mobilitas masyarakat dan perekonomian lokal.

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut