“Anak-anak ini datang dari berbagai daerah. IMI membuka pendaftaran melalui media sosial dua bulan lalu. Dari sekitar 200 anak yang mendaftar, FIA memilih seratus di antaranya. Semua aktivitas ini mereka ikuti secara gratis,” tutur Andra yang menjabat ketua IMI Women on Motorsport.
Menurut dia, para peserta juga dipertemukan dengan sejumlah tokoh perempuan di dunia balap. Tak hanya pembalap tapi juga perempuan yang menjadi race director, team principal, team manager hingga dokter olahraga. Aqilah (90), salah satu peserta mengaku senang bisa mengikuti program Girls On Track.
"Aku bertemu banyak teman baru dan diajarin banyak hal baru,” tutur siswi kelas 2 SD ini. Peserta lainnya, Aini (17), siswi kelas 3 SMA juga mengaku ini merupakan pengalaman yang sangat berkesan.
“Ini sungguh momen yang sangat bernilai untuk hidup saya,” katanya. Titik Munaningsih, orang tua salah satu peserta dari Temanggung, Jawa Tengah, memandang program Girls on Track ini sangat bagus untuk mengasah wawasan putrinya mengenai mobil listrik.
“Anak-anak juga mendapat banyak materi yang mengasah aspek softskill dan motivasi,” katanya. Putri Titik sebenarnya sedang mengikuti ujian di sekolah. Beruntung, pihak sekolah mengizinkan putrinya mengikuti ujian susulan agar dapat mengikuti kegiatan sekali seumur hidup ini.
Editor : Eka L. Prasetya