Indahnya Alam dan Budaya Lestari Kasepuhan Adat Ciptagelar

Eka L Prasetya
Kasepuhan Ciptagelar menunjung tinggi adat dan budaya luhur lestari. Foto: Pemkab Sukabumi.

Pada tahun 1960-an Kampung Kasepuhan Ciptagelar mempunyai nama khusus yang dapat dianggap sebagai nama asli masyarakat tersebut, yaitu perbu namun nama perbu diganti menjadi kasepuhan atau kesatuan. 

Sejak tahun 2001 sekitar bulan Juli kampung Ciptarasa yang berasal dari Desa Sirnarasa melakukan hijrah wangsit ke Desa Sinaresmi, di Desa Sukamulya Abah Anom sebagai pemimpin kampung adat memberi nama Cipta Gelar yang artinya terbuka atau pasrah. 

Kepindahan Kampung Ciptarasa ke Ciptagelar ini atas perintah leluhur yang disebut wangsit, wangsit yang diterima Abah Anom melalui proses ritual yang hasilnya harus dilaksanakan. Pada tahun 2002 Abah Anom sebagai pemimpin menerima wangsit dari leluhur untuk pindah dari Ciptarasa ke Ciptagelar Oleh karena itulah perpindahan kampung adat merupakan kesetiaan dan kepatuhan leluhur.

Pada setiap tahunnya, masyarakat Kasepuhan Ciptagelar merayakan ritual adat tahunan yang disebut Seren Taun, yaitu upacara syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas berkah panen yang melimpah serta menandai awal tahun pertanian dalam tradisi Sunda. 

Pada saat Seren Taun itulah banyak wisatan nasional dan mancanegara berbondong-bondong menuju Kampung Ciptagelar untuk menikmati helaran atau pagelaran wisata budaya, wisata alam dan wisata sejarah komunitas yang bermukim sejak berabad-abad silam pegunungan Halimun. Selain itu, Banyak kebudayan dan perilaku kearifan lokal lainnya selain seren taun masyarakat kasepuhan Ciptagelar ini memiliki magnet kuat daya tarik wisata.

Editor : Eka L. Prasetya

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network