Konon, kampung tersebut merupakan perkampungan tak kasat mata. Akan tetapi, pendaki yang hilang akan merasa seakan-akan berada di sebuah perkampungan padat penduduk dan ramai. Saat berada di kampung mati, pendaki akan hilang selama berhari-hari. Namun anehnya, pendaki yang hilang tersebut akan merasa bahwa ia hanya berada di sebuah kampung dalam waktu yang singkat.
Jika beruntung, ia akan ditemukan oleh tim SAR atau warga setempat. Hanya saja, tubuhnya akan terasa sangat lemas karena tidak makan dan minum selama berhari-hari tanpa ia sadari.
Cerita mistis di kampung mati ini diperkuat dengan kisah seorang pemuda yang tersesat di Gunung Salak dan membeli pisang goreng. Padahal menurut warga setempat, tidak ada satupun orang yang berjualan pisang goreng di puncak Gunung Salak.
Warga setempat biasanya akan menyarankan kepada pendaki yang hilang untuk menolak semua makanan yang diberikan dari orang yang tidak dikenal. Pasalnya, makanan tersebut akan membuat pendaki yang hilang tak bisa kembali ke dunia nyata untuk selamanya.
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait