JAKARTA, iNewsSukabumi.id – Association of National & Private Schools (ANPS) Indonesia dengan bangga menyelenggarakan Konferensi International ke-14 dengan tema “Menyongsong Pendidikan Masa Depan: Mari Bangkit Beraksi!”.
Terkait hal tersebut, Ketua ANPS, Hendro Widjaya menilai dunia pendidikan samsara ini terus berubah seiring zaman dan sebagai pendidik, tentunya kita dapat berkontribusi pada perubahan yang terjadi setiap hari.
Sebagai asosiasi yang peduli kepada masa depan pendidikan di Indonesia, dimana menurut Hendro, ANPS mengajak setiap pendidik untuk bangkit dan memeluk masa depan pendidikan bersama dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat yang menginspirasi para pendidik lainnya.
“Visi ANPS adalah menjadi agen perubahan terdepan dengan mengedepankan keunggulan dalam pengajaran dan pembelajaran sekolah di Indonesia”, kata Hendro Widjaya dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, (25/2/2023).
Konferensi yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 25-26 Februari di Le Meridien Hotel Jakarta ini dipenuhi oleh pembicara serta peserta dari beragam negara termasuk Indonesia, Malaysia, Inggris, Australia, Amerika Serikat, Canada, Finlandia, Rumania, Filipina, dan banyak lainnya.
Melihat animo yang begitu tinggi, masih di tempat yang sama, Chief of Partnership ANPS, Reynold Hutabarat menilai hal Ini merupakan bukti kepercayaan para pendidik dalam maupun luar negeri yang diberikan kepada organisasi ANPS.
“Kami merasa sangat terkejut ketika melihat begitu positif dan antusiasnya para pendidik terhadap Konferensi ini,” papar Reynold dalam kesempatan yang sama.
Kesempatan Bertukar Ide
Sementara itu, ANPS Chief of Technology Officer memaparkan konfrensi ini rigelare dengan maksud untuk memberikan kesempatan bagi pendidik untuk belajar dan bertukar ide dengan para professional dan praktisi pendidik dari berbagai negara.
“Perkembangan teknologi sangatlah cepat dan kita harus dapat mengimbanginya di dalam dunia Pendidikan. Sekarang ini kita sedang dihebohkan dengan munculnya Chat GPT. Chat GPT merupakan salah satu contoh teknologi kecerdasan buatan yang berkembang pesat,” kata Rollando Madjid.
Selain itu Shareen Ratnani selaku ANPS Chief of Program menambahkan, menurut dia, Konferensi Internasional ini mempunyai lima program yang berbeda yaitu Pendidikan Usia Dini / Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, Pembelajaran Sosial Emosional dan Inklusif, dan Teknologi di Pendidikan. "Konferensi ini dirancang untuk melayani semua pemimpin sekolah dan pendidik dari semua sekolah swasta nasional dan Internasional," katanya.
Bertepatan dengan acara ini, ANPS dengan bangga meresmikan hubungan kemitraan dengan NAPEI (National Association of Private Educational Institutions) dari Malaysia. Hendro Widjaya, selaku Ketua dari ANPS mengatakan, “Ini adalah merupakan tonggak sejarah yang luar biasa dan merupakan suatu kebanggaan untuk kami dapat berkolaborasi dengan lembaga NAPEI Malaysia yang sangat dihormati ini,” timpalnya.
ANPS, lanjut dia, berkomitmen penuh untuk menyukseskan Konferensi Internasional yang ke – 14 ini dengan tujuan agar semua peserta bisa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang luar biasa karena kami telah mengumpulkan para ahli dari berbagai bidang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.
“Kami juga berharap konferensi ini dapat memberikan semua peserta kesempatan untuk berjejaring dengan pendidik lain dari seluruh dunia dan membuka peluang kerja sama dengan skala internasional, contohnya seperti benchmark visit/study banding, student exchange or immersion programme/pertukaran pelajar, maupun teachers workshop/lokakarya pendidik dengan skala internasional,” kata Richard Sidharta selaku Lead Advisor ANPS.
Konferensi ini menunjukkan bahwa Pendidikan adalah isu global dan para pendidik harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan masa depan. ANPS dan NAPEI telah menunjukkan contoh kolaborasi yang sukses dan menjadi panutan bagi organisasi lain di seluruh dunia. Semoga ANPS (Association of National and Private Schools) Indonesia akan terus menginspriasi para pendidik untuk memperjuangkan masa depan pendidikan yang lebih baik.
Di tempat yang sama, satu diantara Keynote Speaker dalam konferensi tersebut yang berasal dari Malaysia DR.HC Aslam Khan bin Sama-sama Khan mengatakan, "Terima kasih banyak kepada Indonesia, yang pentingnya dalam dunia pendidikan, kita harus lupakan pandemic, dikatakan new normal, pendapat saya normal," ujar Aslam.
"NPS hebat dan ini satu-satunya konferensi atau seminar antar bangsa, dan di sini akan bermula semua partisipasi, yang bermanfaat disalurkan kepada para guru dan kemudian ke semua murid," tambahnya.
"Semoga semua yang dipelajari dalam seminar ini, akan menjadi satu kebaikan kepada semua pelajar-pelajar di Indonesia," tandas Aslam.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait