BANJARNEGARA, iNewsSukabumi.id - Paryanto (53) warga Sukabumi sebelum dibunuh Mbah Slamet dukun pengganda uang sempat mengirimkan voice note dan share location ke sang anak. Dia juga mengirimkan pesan teks kepada anaknya.
Dalam rekaman voice note (pesan suara) yang dikirimkan Paryanto ke anaknya membuat bulu kuduk merinding karena diungkapkan korban secara blak-blakan kepada anaknya lewat voice note (pesan suara).
Dalam video berdurasi 1 menit 15 detik itu, awalnya Paryanto mengabarkan sudah berada di rumah Mbah Slamet atau Tohari di Banjarnegara, Jawa Tengah pada Jumat 24 Maret 2023.
"Ini lokasinya di rumahnya dia (Mbah Slamet) gitu lho. Masih satu rumah satu kampung hidup sama orangtuanya sekitar 100 m rumahnya dia. Sama aja, namanya kampung Slamet," kata Paryanto.
Namun saat mengungkapkan hal tersebut, Paryanto tampak ketakutan. Maka dari itu, dia pun mengirimkan lokasinya atau share location kepada sang anak.
"Ini dishareloc. Takutnya kenapa-napa ayahnya gitu lho," ucap Paryanto dengan nada getir.
Paryanto mengaku mengungkapkan semua ini lantaran menganggap tidak ada orang yang bisa mempercayai ceritanya selain anak sendiri.
Kemudian, Paryanto mengingatkan anaknya untuk mewaspadai Mbah Slamet si dukun pengganda uang.
"Cuma ini buat waspada aja, takutnya namanya ayah kan, gak punya temen, gak punya asisten, gak punya ajudan, gak punya rekan-rekan yang orang kayak dipercaya lagi," timpalnya.
Setelah itu, Paryanto menyebut dia semakin ketakutan arena dibawa oleh Mbah Slamet ke hutan malam-malam. Alasannya, adalah untuk melakukan ritual penggandaan uang.
"Makanya ayah sedikit agak ngeri gitu lho. Apalagi tadi di hutan," papar Paryanto masih dengan suara getirnya.
Sebelum ritual, Paryanto mengaku disuruh meminum ramuan aneh dari Mbah Slamet. Namun entah kenapa, setelah meminum ramuan tersebut, pria asal Sukabumi itu selalu merasa ngantuk ingin tidur bahkan seperti orang mabuk.
"Ayah gak sadar, ayah ngantuk mulu abis minum, tidur lagi tidur lagi," tambahnya.
Kemudian, tiba-tiba kepala Paryanto dibenamkan ke tanah oleh Mbah Slamet. Makin ketakutan, ayah asal Sukabumi itu lpun meminta agar sang anak mendoakan keselamatannya,
"Ayah bersila nih sambil nunggu. Eh kepalanya langsung tidur di bawah kan aneh. Cuma kayak orang mabuk. Ngomong kayak orang gila. Ya sudah ya, moga-moga selamat amin," pungkas Paryanto.
Rekaman suara Paryantoyang menunjukkan detik-detik sebelum ia dibunuh Paryanto ini sontak membuat netizen merinding.
Selain lewat voice note, Paryanto pun sempat mengirim pesan teks untuk anaknya.
"Ini di rumahnya Pak Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek. Misal ayah tidak ada kabar sampai hari Minggu, datang langsung ke lokasi bersama aparat", tulis Paryanto.
Berbekal bukti voice note dari Paryanto inilah, polisi menangkap Mbah Slamet di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet itu sudah mencapai 13 orang. Para korban ini berasal dari sejumlah daerah.
"Yang pasti, tersangka ini mengaku para korban ini berasal dari beberapa daerah, mulai dari Tasikmalaya, Cirebon, Palembang, Jakarta, Lampung, dan Sukabumi," kata Kapolres.
Tersangka Mbah Slamet mengaku sendiri sebelum dikubur hidup-hidup, para korban diberi racun berupa apotas atau obat tidur terlebih dulu.
"Obat itu dicampur ke dalam minuman korban, setelah diminum dan korban sudah tidak bernyawa langsung menggali lubang dan memasukkan korban ke dalam lubang tersebut," kata Tohari alias Mbah Slamet.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait