INTANJAYA, iNewsSukabumi.id - Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak atau lebih dikenal dengan Pasukan Tengkorak mendapat support langsung dari Panglima Kostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak. Support diberikan Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak karena
geliat perekonomian di Kabupaten Intan Jaya terus menunjukkan perkembangan yang positif atas kerja keras yang dilakukan Prajurit Tengkorak dalam membina terotorial di Kabupaten Intan Jaya.
Pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak atau dikenal dengan Pasukan Tengkorak saat berinteraksi langsung dengan warga Intan Jaya. Foto Yonif PR 305/Tengkorak
Sehingga keberpihakan masyarakat terhadap pasukan Tengkorak Kostrad, semakin terang-terangan ditunjukkan.
Selain itu masyarakat semakin tidak simpati, bahkan membenci keberadaan para gerombolan KST.
Hal ini terjadi karena kehadiran para Ksatria Tengkorak Kostrad di Intan Jaya, telah memberikan keyakinan kepada masyarakat, terkait jaminan keamanan, peningkatan kesejahteraan dan juga pelayanan kesehatan.
Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila selaku Dansatgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak mengatakan, pihaknya memulai Program Terpadu 100 Hari.
Menurut Letkol Inf Ardiansyah, program ini meliputi jaminan keamanan kepada masyarakat, dengan pergerakan pasukan-pasukan ke hutan, pelayanan kesehatan dan perekonomian, bantuan langsung ke kampung-kampung dan Gereja, hingga edukasi pertanian dan perkebunan, termasuk pembagian bibit-bibit tanaman.
Bukan hanya ke kampung-kampung, kata dia, para Ksatria Tengkorak juga mengajak masyarakat untuk melihat langsung pemanfaatan lahan di halaman Pos, sekaligus mengedukasi masyarakat agar hasil perkebunannya bisa lebih maksimal serta bisa memanfaatkan lahan-lahan di sekitar rumah dan honai.
"Kami membuat program-program yang langsung menyentuh masyarakat. Apa yang sudah berjalan hingga saat ini, dan juga yang akan kami jalankan kedepannya, tentunya akan sangat sulit terlaksana jika kami mengerjakan sendiri. Selama ini, kami, Satgas YPR 305 Tengkorak disupport penuh oleh Panglima Kostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak. Dari dukungan dana, fasilitas air dan lampu, pakaian sekolah anak-anak, peralatan tulis, sampai bibit-bibit yang kami tanam dan kami bagikan kepada masyarakat. Semua beliau yang support. Kami disini hanya merencanakan. Kami komunikasi langsung dengan beliau. Dan, tak ada satupun yang tidak didukung oleh beliau," papar Ardy si Raja Aibon Kogila.
Hari pertama Program Terpadu 100 Hari, lanjut dia, dimulai dengan aksi Borong Hasil Bumi serta pembagian pakaian dan peralatan sekolah pada pagi harinya. Siang harinya, Pos-Pos Ksatria Tengkorak menyelenggarakan Program ARUPADATU Berbagi, Kostrad Melayani.
Program Berbagi ini dilaksanakan secara serentak di semua Pos pada hari Selasa dan Jum'at setiap minggunya.
Ini dilakukan karena pada siang hari di kedua hari tersebut, masyarakat dari berbagai kampung akan kembali ke kampungnya masing-masing, setelah aktifitas hari pasar. Mereka yang dari Timur dan Selatan, berasal dari Amaesiga, Tanah Putih, Holomama, Mamba Bawah, Sambili, Eknemba, Titigi, Hitadipa, Wandoga dan Bulapa. Dari Utara, Tengah dan Barat, mereka berasal dari Jalai, Bazemba, Kumbalagupa, Bilogai, Yokatapa dan Pesiga.
Canda tawa dan suka ria menghiasi interaksi antara para Ksatria Tengkorak Kostrad dengan masyarakat. Dari Mama-Mama, anak-anak, para pemuda hingga tokoh masyarakat tanpa ragu berkomunikasi hingga mencurahkan keluh kesahnya kepada Ksatria Tengkorak. Gembala Poltak Siahaan, Bapa Pater dan Lettu Inf Wira Wijaya alias Hercules menjadi tiga tokoh favorit bagi masyarakat. Hal ini karena keramahan mereka saat melayani masyarakat dari semua kalangan. Sudah menjadi perintah dari Raja Aibon Kogila, bahwa tidak boleh ada kata 'tidak ada' atau 'tidak bisa' saat masyarakat mengutarakan keinginan dan kebutuhannya, serta harus dengan senyum ramah. Inilah mungkin yang membuat masyarakat Intan Jaya begitu senang ketika mendatangi Pos-Pos Ksatria Tengkorak.
"Ini masyarakat selalu bicarakan Raja Aibon. Itu semua kampung. Semua bicara kalau Raja Aibon itu baik sekali. Ini Raja buat begini, masyarakat senang sekali. Semua bicara itu. Kalau mereka bawa ke pasar, itu mereka punya jualan tidak habis. Tapi Raja beli ini semua, terus Raja juga kasi lagi untuk bawa pulang. Ini sungguh luar biasa. Ini tidak pernah terjadi," kata Martinus Sani, salah satu tokoh masyarakat Tanah Putih.
“Tidak usah pulang. Pokoknya jaga kami disini saja. Bapak bagus, baik, ikut ibadah sama-sama, terus bagi makanan, ya baik-baik. Kalo pergantian datang, kami belum tau to. Om om yang pergantian datang, kami belum tau, kami belum kenal, jadi. Hormat,” lanjut salah seorang Mama-Mama Jemaat Gereja Tanah Putih.
Tanaman Kol yang tumbuh subur di halaman Pos Mamba menjadi tontonan masyarakat. Praka Zulkarnawi, Praka Sayuti dan Sandi, yang sehari-harinya mengurusi Taman Hijau Robbi Sitorus, memberikan penjelasan sambil mengedukasi masyarakat tentang proses yang selama ini mereka kerjakan. Masyarakat terkagum-kagum dan terheran-heran melihat sayuran yang begitu subur, tumbuh di tanah bebatuan.
"KOSTRAD Hari ini hari Jum'at, 5 Mei 2023. Kami para Ksatria Tengkorak Kostrad mendapat dukungan dari Panglima Kostrad. Hari ini Alhamdulillah, bisa kita lihat di belakang dan sebelah sini. Sebelah sini sedang mengedukasi kepada masyarakat sambil membagi bibit. Kami dapat kiriman bibit kol dari Panglima Kostrad, bibit sawi dan segala macam. Kami bagikan sama mereka, sambil kita edukasi, karena dilihat di halaman ini, kan kolnya subur-subur semuanya. Kemudian, disini program Borong Hasil Bumi diselenggarakan, karena selama beberapa saat ke belakang, masyarakat memang terbatas. Ada pemalangan, ada hadangan, dari pihak gerombolan, sehingga mereka tidak bisa berjualan. Nah, hari ini mereka bisa menikmati, karena memang kita alokasikan sekitar 30 sampai 40 juta untuk hari ini, kegiatan Borong Hasil Bumi. Dan kemudian, di sebelah sana anak-anak juga kita bagi pakaian seragam. Semuanya juga dari Panglima Kostrad, buku tulis dan alat tulis, segala macam. Alhamdulillah berjalan dengan baik. Antusias masyarakat juga sangat luar biasa. Tidak hanya ibu-ibu dan anak-anak, para pemuda juga ada semuanya disini. Jadi, inilah realita yang terjadi di Intan Jaya. Bahwa kehadiran kita, memang memberikan dampak yang sangat positif bagi mereka. Apa yang dilakukan oleh pihak gerombolan beberapa saat kebelakang itu, mereka sangat tidak suka, tersiksa, menderita mereka. Dengan program-program yang kita laksanakan, mereka sangat bahagia. Dan ini akan terus kita lanjutkan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat," papar Raja Aibon Kogila.
Siang harinya, seluruh Pos secara serentak menjalankan Program Kostrad Berbagi, ARUPADATU Melayani. Karena program ini juga sudah cukup lama berjalan, masyarakat pun tidak sungkan lagi untuk datang ke Pos-Pos Ksatria Tengkorak. Pos Mamba dikomandoi oleh Kapten Inf Suryo alias Laksmana, Pos Koper oleh Lettu Inf Syaeful alias Jayabaya, Pos Holomama oleh Lettu Inf Jeffry alias Nambi dan Pos J2 oleh Lettu Inf Wira Wijaya alias Hercules.
"Sore hari ini, kami melaksanakan Berbagi untuk masyarakat di sekeliling pos kami, yang berada di Desa Bilogai. Pos J2, melaksanakan program berbagi kepada masyarakat, memberikan makan gratis kemudian membagikan permen, cokelat bembeng, rokok, baju serta mendampingi di kompleks permainan anak-anak. Itu kita laksanakan setiap hari Selasa dan Jum'at. Hari Jum'at ini, kami terus dan selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat di Intan Jaya. Sehingga, masyarakat di Intan Jaya ini dapat merasakan nyaman, damai, tentram, karena keberadaan kami disini," kata Lettu Inf Wira Wijaya alias Hercules.
Dalam Program Terpadu 100 Hari yang dijalankan oleh para Ksatria Tengkorak Kostrad pimpinan Raja Aibon Kogila ini, diharapkan masyarakat Intan Jaya akan semakin merasa aman, nyaman dan sejahtera. Selain itu, harapan masyarakat agar Pemerintah Daerah juga menjalankan program seperti yang dilakukan oleh para Ksatria Tengkorak Kostrad ini, juga dapat terlaksana. Jika ini terjadi, maka masyarakat Intan Jaya akan semakin sejahtera, serta tidak menutup kemungkinan, para gerombolan KST akan terbuka hati dan fikirannya untuk kembali ke NKRI, bersama-sama membangun Intan Jaya yang aman, damai dan sejahtera.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait