Kedua tetangga ini pernah terlibat dalam keributan ketika Wiwik Winarti menghadap ke rumah pelaku pelemparan kotoran manusia.
Kotoran manusia yang dilemparkan mencapai hampir seluruh bagian rumah, termasuk teras dan pagar. Wiwik Winarti mengatakan bahwa aksi pelemparan kotoran manusia oleh tetangganya ini telah terjadi sejak tahun 2018 ketika ia membeli rumah tersebut dari adik pelaku.
"Pihak desa dan kepolisian telah melakukan mediasi, namun pelaku tetap mengulangi tindakan melempar kotoran manusia. Kami menduga bahwa pelaku kesal karena rumah yang saya tempati ini dibeli dari adik mereka, padahal rumah ini sebenarnya merupakan warisan orang tua mereka," ujarnya.
Wiwik mengakui bahwa saat membeli rumah tersebut pada tahun 2016, adik pelaku pernah menawarkannya kepada pelaku, namun ditolak. Akhirnya, rumah itu dibeli oleh Wiwik dan konflik pun dimulai.
Merasa kesal dengan tindakan tetangganya yang terus-menerus melempari rumahnya dengan kotoran manusia, Wiwik akhirnya melaporkan peristiwa ini ke Polsek Sukodono. Dia juga melampirkan rekaman CCTV sebagai bukti. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
