SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Pameran seni tunggal IGO, seorang perupa muda asal Sukabumi, telah menciptakan garis-garis yang mewakili pikiran dan hati dalam 33 karya seni rupa yang dipamerkan di Rumah Budaya Sukuraga. Pameran ini berlangsung mulai dari tanggal 26 Mei 2023 hingga 3 Juni 2023.
IGO Rizqullah Iskandar, seorang mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung jurusan seni murni, menghadirkan karya-karya seni rupa yang menggambarkan tema "IGO" yang dapat diartikan sebagai "aku pergi". Tema ini memiliki makna gerak menuju perbaikan yang lebih baik. Dengan kata lain, terus melangkah dan melakukan kebaikan yang bermanfaat bagi sesama.
Effendi, pendiri Rumah Budaya Sukuraga yang juga merupakan guru dan mentor IGO, menceritakan bahwa ia pertama kali bertemu dengan IGO saat IGO masih duduk di kelas 1 SMP. Effendi menjadi guru seni IGO dan terus membimbingnya hingga IGO naik ke SMA. Setelah lama tidak bertemu karena IGO melanjutkan studinya di Bandung, mereka bertemu kembali saat kegiatan Komunitas Cat Air Indonesia chapter Sukabumi diadakan. Effendi mengunjungi rumah IGO dan mengetahui banyak karya berbakat yang dimilikinya.
Kurator pameran, Diyanto, menjelaskan bahwa goresan garis yang tercipta melalui pena, pensil, pastel, atau kuas dalam karya-karya IGO tidak hanya merinci arah, dimensi, dan ukuran, tetapi juga menciptakan kesan gerak seperti panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, atau lengkung, baik secara vertikal maupun horizontal.
Diyanto menambahkan bahwa karya-karya IGO menunjukkan kecenderungan khas dalam penggunaan garis sebagai elemen penting. Garis-garis ini membentuk kontur yang mendefinisikan bentuk atau tepi di atas permukaan gambar. Kontur yang digambarkan oleh IGO tidak hanya menggambarkan tepi terluar suatu bentuk, melainkan juga menggambarkan imaji berdasarkan kebiasaan atau tindakan sadar.
Karya-karya IGO terkesan muncul dari tindakan spontan dalam menarik garis, serupa dengan kontur buta (blind contour drawing), di mana garis-garis digambar tanpa mengangkat alat gambar atau melihat gambar sebelumnya.
Karya-karya IGO mengingatkan kita bahwa realitas yang kita harapkan pada dasarnya adalah imajinasi kita. Citra dan imaji yang hadir dalam karya IGO bukan hanya merupakan ekspresi yang mencerminkan pikiran dan perasaan, tetapi juga terkait dengan ketajaman kesadaran dalam mengolah makna dan nilai yang tersembunyi di balik bentuk-bentuk yang menggambarnya.
Diyanto berharap kehadiran perupa muda ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi warga Sukabumi, tetapi juga dapat mewarnai dunia seni rupa di Jawa Barat secara keseluruhan.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait