SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Penerapan sistem zonasi PPDB atau Penerimaan Peserta Didik Baru di SMAN 1 Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapatkan protes dari masyarakat karena diduga terdapat kecurangan dalam sistem tersebut.
Apriyandi (40), seorang warga asal Kampung/Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, mengungkapkan bahwa sistem zonasi PPDB memiliki indikasi kecurangan. Banyak calon siswa dari luar zonasi yang diterima di sekolah tersebut, meskipun ada beberapa siswa berprestasi dengan peringkat 10 besar, termasuk anak Apriyandi.
Apriyandi merasa ada kecurangan karena diduga penentuan titik koordinat wilayah Desa Cicadas melewati batas zonasi yang semestinya. Hal ini menjadi perhatian serius karena ada siswa dari luar wilayah yang diterima di SMAN 1 Cisolok, bahkan dari daerah Banten.
"Saya heran, banyak siswa dari SMPN 2 Cisolok yang tidak diterima, padahal jika dilihat dari zonasi seharusnya mereka termasuk wilayah kami. Tetapi malah banyak siswa dari Banten yang diterima," protesnya.
Apriyandi menjelaskan bahwa jarak tempat tinggalnya ke SMAN 1 Cisolok sekitar 7 kilometer. Namun, sekolah menyatakan bahwa Cicadas atau SMPN 2 Cisolok melebihi batas 7 kilometer. Sementara itu, siswa dari daerah Banten yang jaraknya hampir 25 kilometer banyak yang diterima di sekolah tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait