Sesampainya di Sin She, Thung Hoat Tiat bertanya dan para ahli medis tidak mengetahui bagaimana cara mengobati penderita kolera. Namun ahli medis meminta Thung Hoat Tiat mencoba cara lain, yaitu mencari pertolongan pada sosok leluhur di altar khayalan yang diyakini sakti, khususnya Kongco Han Tan Kong atau patung 'leluhur'.
Meminta bantuan nenek moyang, ia melakukan ritual Ciamsi. Ciamsi sendiri merupakan ritual yang dianggap oleh masyarakat Tionghoa sebagai rujuk dengan leluhur, rujuk tersebut menggunakan sebatang kayu.
Segera setelah praktisi kung fu selesai melakukan ritual Ciamsi, seseorang di dekatnya mengalami kesurupan. Thung Hoat Tiat mengira orang tersebut pernah mengalami medium spiritual, maka ia meminta Kongco Han Tan Kong untuk membawanya ke Sukabumi.
Dengan kereta api, ia tiba di Sukabumi, kemudian Thung Hoat Tiat membawanya kembali ke kediamannya. Namun tak lama kemudian, salah satu anggota keluarganya mengalami sesuatu yang spiritual dan Kongco Han Tan Kong meminta untuk diangkut ke 4 penjuru kota, tempat ini sering terjadi. terjadi hari ini. disebut Tanjung Gomeh.
Pada akhirnya, Thung Hoat Tiat saat itu bersama sebagian masyarakat Tionghoa meminta izin kepada pemerintah kolonial untuk menyelenggarakan Cap Gomeh, dalam upaya mengusir wabah kolera.
itu dia sejarah Vihara Widhi Sakti Kota Sukabumi. Semoga bermanfaat!
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait