Profil dan Biodata Ampi Tanudjiwa Purnawirawan TNI asal Sukabumi, Masuk Politik Gagal Jadi Gubernur

Apriliyanti Kartini/Mg1
Profil dan biodata Ampi Tanudjiwa, purnawirawan TNI asl Sukabumi, masuk politik gagal jadi gubernur. Foto: Wikipedia

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Profil dan biodata Ampi Tanudjiwa salah satu perwira tinggi militer sekaligus politikus senior di Indonesia. Purnawirawan TNI kelahiran Sukabumi ini memiliki perjalanan karir militer yang cukup panjang. 

Ampi Tanudjiwa ternyata pernah terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten, namun gagal hingga 2 kali.

Di akhir kehidupan masa pensiunnya Ampi pernah mendapat dugaan terlibat dalam organisasi Saracen.

Profil dan Biodata Ampi Tanudjiwa

Mayor Jenderal TNI (Purn) Raden Ampi Nurkamal Tanudjiwa  adalah seorang purnawirawan TNI sekaligus politikus yang lahir di Sukabumi pada 21 April 1948. 

Ayah dari Ampi Nurkamal Tanudjiwa adalah seorang perwira menengah polisi beretnis Sunda-Banten dengan pangkat terakhir Kolonel yaitu, K.H.R.N.A.L Tanudjiwa, sedangkan ibunya adalah R.A. Tejaningsih Calmi, beretnis Sunda-Padang. 

Ampi memulai pendidikan di SD lalu lulus di tahun 1959. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya di SMPN 9 Jakarta dari tahun 1959 sampai 1962 dan melanjutkan pendidikan SMA nya di tahun 1965 sampai 1965. 

Semasa bertugas di kemiliteran Ampi melanjutkan studinya di berbagai perguruan tinggi. Ampi memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik pada tahun 1995 dari Universitas Iskandar Muda, gelar Sarjana Hukum dari  AHM-PTHM Military Law College pada tahun 1996, dan gelar Magister Manajemen Pemasaran dari American World University pada tahun 1998.

Ampi diketahui menikah dengan Taty Muliaty. Setelah menikah mereka dikaruniai tiga anak yang bernama Mufi Nurhakim Tanudjiwa yang lahir di tahun 1978, Nuridah K. Tanudjiwa yang lahir di tahun 1981 dan Nurnissa Tanudjiwa yang lahir di tahun 1989. 

Jabatan militer terakhir Ampi adalah sebagai Wakil Komandan Sekolah Staf Umum dan Komando TNI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun 1998 hingga tahun 2000.

Sedangkan jabatan politik terakhirnya adalah sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Korea Republik Indonesia pada tahun 2000 sampai tahun 2003.

Perjalanan Karir Militer Ampi Tanudjiwa

Ampi Tanudjiwa memulai karir militernya di Angkatan Darat sejak Ampi masuk ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Bagian Umum dan Darat di tahun 1969.

Pada tanggal 16 Desember 1972 Ampi lulus dan dilantik sebagai Letnan Dua. setelah dilantik, Ampi di tempatkan di Mempawah sebagai peleton di Batalyon Infanteri 642. Di tahun yang sama Ampi dipromosikan untuk menjadi komandan kompi batalyon yang sama di tahun 1976 dan menjabat hingga 1978.

Di tahun 1979, ampi dipindahkan ke Komando Distrik Militer di Sambas dan menjabat sebagai kepala sekjen selama setahun. Tidak berhenti disitu ampi lalu mengikuti kursus lanjutan perwira  sampai tahun 1982. Setelah menyelesaikan kursusnya, ampi di mutasi ke Komando Pengembangan pendidikan dan latihan (Kobangdiklat) dan menjabat sebagai Kepala Biro Pengamanan Personil Pusat Pengembangan Teritorial hingga tahun 1984 dan Ampi memperoleh kenaikan pangkat sebagai Kepala Seksi Pengamanan Pusat Pengembangan Teritorial.

Setelah menduduki jabatan di Kalimantan Barat dan Kobangdiklat, Ampi kembali ke provinsi asalnya. Ia diangkat oleh Komandan Batalyon Iping Somantri sebagai Wakil Komandan Batalyon Infanteri 315.

Satu tahun kemudian, pada tahun 1989, Ampi menggantikan Iping Somantri dan menjadi Komandan Batalyon. Ia sempat menjabat sebagai komandan batalyon karena pada tahun 1990 Ampi diperintahkan menjalani pelatihan militer lebih lanjut di Sekolah Staf Umum dan Komando Angkatan Darat di Seskoad.

Setelah lulus dari Seskoad, Ampi ditugaskan di Komando Resor Militer 012. Di Korem, Ampi menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen pada tahun 1991 hingga 1992, dan Panglima Daerah Militer Aceh Utara pada tahun 1992 hingga 1993 dan Kepala Staf dari militer dari tahun 1993 hingga 1995.

Ia dipindahkan ke Kodam Bukit Barisan setelah bertugas empat tahun di Aceh dan diangkat sebagai asisten teritorial Panglima Daerah Militer Bukit Barisan, Mayor Jenderal Sedaryanto.

Kurang dari setahun setelah ditunjuk sebagai Asisten Teritorial, Ampi kembali ke Jawa Barat sebagai Komandan Resort Militer Danrem 064 yang melingkupi Banten. Diakui Ampi  bahwa Banten adalah kampung halamannya dan keinginannya untuk mengabdi di Banten akhirnya terwujud saat ia dilantik menjadi Danrem 064

Ampi mengunjungi berbagai daerah di Banten tiga hari sebelum menjabat pada  3 Juni 1995 untuk mencoba berorientasi dengan posisi. Setelah mengabdi di tanah leluhur selama kurang lebih dua tahun, Ampi diangkat menjadi brigadir jenderal pada  4 Agustus 1997. Empat hari kemudian, ia menjabat Kepala Staf Daerah Militer VII Wirabuana  menggantikan Brigjen Kivlan Zein.

Ampi dipromosikan menjadi mayor jenderal setahun kemudian dan diangkat menjadi wakil komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Wadan Sesko ABRI pada  Mei 1998. 

Kehidupan Setelah Pensiun

1. Gubernur Banten

Pada tahun 2006, Ampi pertama kali mencalonkan dirinya sebagai Gubernur Banten. Namun, Ampi hanya memperoleh tiga suara dan kalah suara dengan Ratu Atut Chosiyah yang memperoleh suara sebanyak 714 suara.

Di tahun 2016, Ampi mencoba kembali mencalonkan dirinya sebagai Gubernur banten. Di bulan Februari 2016, Ampi mengikuti pemilihan Gubernur Banten 2017 dari jalur independen dengan Laksamana Muda (Purn.). Namun Ampi  gagal pada tahap verifikasi karena tidak bisa melengkapi jumlah minimal salinan KTP yang harus diserahkan ke KPU sebagai bukti pendukung.

2. Bergabung dalam Partai NasDem

Ampi  bergabung dengan Partai NasDem sebagai anggota dewan pembina sejak partai tersebut berdiri pada tahun 2013. Ampi kemudian keluar dari NasDem dan mengundurkan diri dari dewan pembina partai NasDem pada tahun 2014

3. Dugaan terlibat dalam Saracen

Pada akhir bulan Agustus 2017, terungkap sebuah sindikat penyebaran kebencian yang mengundang isu sara untuk memanipulasi opini publik atau Saracen. Ampi terdaftar sebagai anggota dewan penasihat dalam struktur kepengurusan Saracen.

Dugaan tersebut dikuatkan dengan potret ketika Ampi sedang berdiskusi dengan orang-orang yang masuk ke dalam struktur kepengurusan Saracen, yaitu Eggi Sudjana dan Rijal Kobar yang beredar ke publik.

Namun Ampi membantah keterlibatannya dalam Saracen dan menyatakan bahwa, Ampi tidak mengenal orang-orang tersebut kecuali Eggi Sudjana. Akibat pencatutan namanya tersebut, Ampi berniat untuk menggugat organisasi tersebut. Dan Ampi mengemukakan bahwa foto tersebut merupakan hasil manipulasi. 

Demikian informasi seputar  profil dan biodata Ampi Tanudjiwa Punawirawan TNI asal Sukabumi, yang pensiun dari karir militer lalu banting setir ke politik.

 

Editor : Hikmatul Uyun

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network