Ia juga menyoroti strategi kunci Indonesia, termasuk kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan program kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Pendekatan ini telah menurunkan Angka Kelahiran Total (TFR) dari 5,6 pada tahun 1970 menjadi 2,1 pada tahun 2020, serta menekan angka kematian ibu dari 305 per 100.000 kelahiran hidup (2015) menjadi 189 (2020).
Dengan mengadopsi prinsip think globally, act locally, Indonesia berhasil menyesuaikan praktik terbaik global dengan nilai-nilai lokal. Pendekatan ini membawa Indonesia meraih Penghargaan Kependudukan dari PBB pada 2022, khususnya atas kemajuan dalam SDG 3 (Kesehatan) dan SDG 5 (Kesetaraan Gender).
“Kami percaya bahwa pemberdayaan masyarakat, dengan dukungan sektor swasta dan masyarakat sipil, menjadi kunci dalam memajukan sektor kesehatan, pendidikan, dan gizi,” tambah Wamen Isyana.
Dalam forum tersebut, Indonesia juga menyerukan pentingnya memperkuat kemitraan global yang inklusif dan kolaboratif. Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular turut didorong sebagai solusi kolektif untuk mendukung negara berkembang mencapai SDGs.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait