BANDUNG , iNewsSukabumi.id-Kasus memilukan menimpa seorang gadis disabilitas berusia 15 tahun di Stadion Sidolig Bandung. Selain hidup tanpa orang tua, dia berulang kali menjadi korban pelecehan seksual oleh beberapa pria tak dikenal. Keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke Satreskrim Polrestabes Bandung tiga minggu lalu, namun hingga kini, belum ada perkembangan signifikan.
Menurut ES (23), kerabat korban, insiden pelecehan seksual ini berlangsung sejak Februari hingga Mei 2025. "Sudah (lapor polisi), tapi kaya lambat banget proses laporannya," keluh ES saat dikonfirmasi pada Senin (26/5/2025).
Korban menuturkan, bahwa pelecehan terjadi di dalam area Stadion Persib, Stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, saat dia hendak membeli jajanan seperti bakso.
"Menurut keterangan korban, terjadi di dalam stadion Persib, Stadion Sidolig di (Jalan) Ahmad Yani. Pas lagi mau jajan, kaya beli baso," ujar ES.
Korban mengaku dilecehkan oleh tiga pria berbeda, namun di lokasi yang sama. "Itu teh (pelecehan seksual terjadi) tiga kali. Sama pelaku pertama dua kali, sama pelaku kedua satu kali. Terus ada pelaku yang lain satu kali juga. (Pelaku) yang satu pedagang baso, temennya pedagang baso itu, ketiga tukang kupat tahu," timpal ES.
Terbongkarnya Kasus dan Pengakuan Korban
Kejadian ini mulai terungkap saat keluarga melihat perubahan pada cara berjalan korban. Awalnya, korban enggan bercerita, namun akhirnya mengaku setelah didesak oleh seorang dokter.
"Sama orang rumah keliatan cara jalannya udah beda. Awalnya, pas ditanya korban enggak cerita, gak bicara apa-apa, ke saya enggak ngaku. Pas ditanya lagi sama dokter, baru ngaku," kata ES.
Korban mengaku kepada dokter bahwa ia telah diperkosa oleh pria berinisial D, M, dan B. "Terus ditanya digimanain. Anaknya cerita sama D disenderin, sama M anaknya duduk di bawah sambil M di atas, kalau sama B anaknya katanya bilang sambil nyender juga," ungkap ES.
ES menjelaskan bahwa korban adalah gadis berkebutuhan khusus. "Iya ada (disabilitas). Jadi kalau kasarnya mah mohon maaf, kaya sedikit idiot," tambahnya.
Nasib Korban yang Ditelantarkan
Mirisnya, korban saat ini diasuh oleh seorang dokter karena kedua orang tuanya telah meninggalkannya. "Enggak ada (orang tuanya). Jadi (korban) diasuh sama dokter yang punya rumah. Kaya dibiarin (ditinggalkan) sama ibu dan bapaknya," jelas ES.
Hingga berita ini diturunkan, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rachman belum memberikan konfirmasi terkait perkembangan penyelidikan kasus pelecehan anak disabilitas ini. Pesan singkat yang dikirimkan ke nomor Kasatreskrim tidak mendapatkan balasan.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait