BANDUNG, iNewsSukabumi.id – Konser amal Sound for Humanity digelar di Lapangan Merah Kampus Unpad, Jatinangor, pada Jumat (28/11/2025) sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-68 Universitas Padjadjaran. Acara yang diinisiasi IKA Unpad bersama Unpad dan lembaga kemanusiaan SADAQA ini menghadirkan panggung kolaborasi antara kampus, alumni, seniman, dan masyarakat untuk menggalang donasi bagi rakyat Palestina.
Sekjen IKA Unpad, Yhodisman Soratha, menegaskan bahwa konser ini menjadi panggilan kemanusiaan keluarga besar Unpad. “Kami tidak tinggal diam melihat penderitaan di Gaza. Musik menjadi medium untuk menyampaikan doa, dukungan, dan harapan akan perdamaian,” ujarnya.
Ketua Panitia, Yeni Fatmawati, menyebut konser ini dirancang sebagai ruang kolaborasi yang menumbuhkan empati bersama. Direktur SADAQA, Ahmad Rofiqi, menambahkan bahwa seluruh donasi akan digunakan untuk kebutuhan mendesak dan pemulihan warga Gaza.
Hujan Tak Surutkan Antusiasme Penonton
Hujan sempat mengguyur area konser sebelum pintu masuk dibuka. Namun begitu reda, penonton langsung memenuhi area panggung untuk menyambut band pembuka, ToneWaves, yang memanaskan suasana dengan energi tinggi.
Penampilan Paduan Suara Mahasiswa Unpad bersama Panji Sakti menghadirkan momen haru lewat lagu-lagu bertema kemanusiaan. Puncak emosional terjadi saat lagu “Jiwaku Sekuntum Bunga Kemboja” dibawakan, diiringi pembentangan bendera Palestina raksasa berukuran 20 x 30 meter oleh panitia, penonton, dan petugas Damkar.
HiVi! kemudian menghidupkan suasana dengan lagu-lagu enerjik yang membuat ribuan penonton berdansa, bahkan petugas Damkar ikut berjoget dari atas mobil pemadam.
Konser sempat dihentikan untuk adzan Maghrib dan Isya. Di sela waktu tersebut, puisi dibacakan Yeni Fatmawati dan penyair peraih Palestine World Prize for Literature 2024, Hikmat “Berdoa” Gumelar, diiringi alunan didgeridoo dan instrumen etnik lainnya, memperkuat suasana reflektif.
Penampilan Kuburan Band turut menghadirkan 14 anak beratribut Palestina, memberikan hiburan yang tetap sarat pesan solidaritas.
Voice of Baceprot (VoB) menggebrak panggung dengan energi metal melalui “What’s The Holy (Nobel) Today?”, disusul “The Mighty Island” dan “God Allow Me (Please) to Play Music”. Visual bendera Palestina dan aksi moshing penonton menambah intensitas pertunjukan.
The Changcuters menutup konser dengan performa penuh energi melalui lagu-lagu andalan seperti “I Love You, Bibeh”, “Suka-Suka”, hingga “Racun Dunia”, membuat penonton bertahan hingga akhir acara.
Total donasi yang terkumpul sepanjang acara mencapai Rp140.271.514.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait
