Apa Kabar Bukit Algoritma?

Eka L Prasetya
CEO PT Gaharu Indonesia Prima (LOBO Investment) Bahriandi dan COO LOBO Bari Arijono bertemu Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko untuk bekerja sama dalam pembiayaan Bukit Algoritma dengan cara tokenisasi aset properti. Foto: GIP.

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id — Lama tidak terdengar kabar beritanya, kini Bukit Algoritma akan menggandeng Lobo Investment untuk pendanaan atau fundraising kelancaran proyek pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini.

Sebelumnya, PT Kiniku Bintang Raya (KSO) dan BUMN Konstruksi PT Amarta Karya (Persero) telah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) di lokasi proyek Bukit Algoritma seluas 888 hektare di Kecamatan Cikidang dan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, tahun lalu. Namun, proyek tersebut terhenti. Issue yang beredar di kalangan wartawan, proyek Bukit Algoritma mengalami kesulitan pembiayaan untuk pembangunannya.

COO PT Gaharu Indonesia Prima (Lobo Investment) Bari Arijono mengungkapkan, dirinya telah bertemu dengan Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko untuk bekerja sama dalam pembiayaan Bukit Algoritma dengan cara tokenisasi aset properti.

"Kami sepakat bekerja sama dan akan menandatangani NDA (Non Disclosure Agreement). Pembiayaan pembangunan Bukit Algoritma akan dilakukan dengan Lobo token," kata Bari kepada iNewsSukabumi.id, hari ini. Lobo Investment bermarkas di Dubai dan London.

PT Gaharu Indonesia Prima (GIP) memiliki Lobo Token yang merupakan aset digital atau kripto aset dengan underlying proyek real estate. Ini pertama kalinya di Indonesia yang dapat digunakan sebagai tokenisasi aset properti, ekuitas perusahaan, dan semua aset di dunia nyata.

"Ini adalah cara baru pendanaan di Indonesia, dengan fintech property. Crowdfunding dengan tokenisasi aset. Di antaranya, dapat kami lakukan untuk Bukit Algoritma dengan underlying aset proyek properti itu sendiri," kata Bari. Aset kripto sudah bisa diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu instrumen investasi.

Bari Arijono optimistis tokenisasi Bukit Algoritma di global market akan menarik minat banyak investor dunia, sehingga proyek pembangunan Bukit Algoritma dapat dilanjutkan.
  
Bukit Algoritma laksana Silicon Valley di Amerika Serikat diharapkan dapat menjadi pusat riset dan pengembangan sumber daya manusia di masa depan. "Di sini akan menjadi gambaran masa depan untuk Indonesia bahkan untuk dunia, kita akan mengembangkan itu," kata Budiman Sujatmiko. Sehingga, generasi muda dan anak-anak bangsa dapat menggunakan Bukit Algoritma sebagai tempat research, workshop, tentang bagaimana warga negara harus mengantisipasi perkembangan ekonomi ke depannya. 

"Ekosistem yang bernama Bukit Algoritma adalah mimpi bangsa Indonesia yang segera akan terwujud," kata Budiman. Keberadaan Bukit Algoritma juga akan meningkatkan sektor pariwisata di daerah Sukabumi. 


 

Editor : Eka L. Prasetya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network