"Elektrolisis secara alkalin (alkaline electrolysis) sudah mencapai teknologi yang dewasa untuk penggunaan energi industrial pada rentang kapasitas MW yang bisa diadaptasikan untuk kebutuhan pasar pada berbagai skala, " beber dia.
Sementara itu, ahli dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB Tri Yuswidjajanto mengatakan, pihaknya melakukan hitungan-hitungan secara detail atas temuan Nikuba. Dari hasil hitungan itu, sulit disebut Nikuba mampu memberi energi untuk perjalanan puluhan kilometer.
"HHO tidak dapat menggantikan Bensin karena produksi HHO terbatas oleh pasokan listrik dari accu. Apalagi kemampuan maksimal dari accu hanya bisa memproduksi 0,7 persen energi yang diperlukan sepeda motor. Sementara jika produksi HHO ditingkatkan, maka accu akan “tekor” sehingga sepeda motor akan “mogok” karena tidak ada pasokan listrik ke busi," ujar dia.
Menurut dia, HHO (H2O) hanya dapat berfungsi sebagai suplemen tetapi andil terhadap efisiensi kemungkinan akan rendah saja. Apalagi adanya produk reaksi berupa H2O dan adanya uap air yang terikut diam HH dapat memunculkan bahaya korosi pada komponen ruang bakar dan terbentuknya emulsi minyak lumas yang akan meningkatkan laju keausan komponen transmisi daya.
"Perlu dilakukan penelitian lengkap jangka panjang minimal 3x periode ganti minyak lumas, sebelum menggunakan Nikuba. Tapi dalam hal ini saya sangat ingin mengajak diskusi penemu Nikuba untuk sama-sama menghitung, sehingga bisa disampaikan kepada masyarakat," katanya.
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait