Orang Bawa Celurit Tebar Teror, Kapolres: Pelaku Akan Ditembak di Tempat!

Dharmawan Hadi
Dua dari lima pelaku pembacokan pelajar di Kota Sukabumi, terekam CCTV, kabur sesuai melakukan aksi kejamnya. Foto: tangkapan layar video viral/Dharmawan Hadi.

SUKABUMI, iNews.id — Warga Kota Sukabumi resah dengan orang bawa celurit tebar teror pembacokan. Dalam sepekan terakhir, empat pelajar jadi korban teror orang tidak dikenal (OTK) tersebut. Peristiwa pertama dialami GR (13), pelajar SMP di Kota Sukabumi pada Jumat (27/5/2022) sekitar pukul 11.00 WIB. Korban dibacok OTK di Jalan Proklamasi, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi saat pulang sekolah. Aksi brutal yang terekam CCTV itu terlihat 5 pelaku menggunakan dua sepeda motor kabur sambil menghunus celurit.  

Korban berinisial GR (13) pelajar salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Sukabumi menderita luka bacokan 5 jahitan dengan kedalaman 3 sentimeter (cm). Mirisnya, kejadian pembacokan tersebut terjadi bersamaan dengan deklarasi penolakan geng motor di Mapolres Kota Sukabumi.  

Peristiwa kedua terjadi di Jalan Lingkar Selatan, perempatan Limusnunggal, Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (30/5/2022) sekitar pukul 16.30 WIB. OTK membacok korban MM, MAA, dan SPS, tiga pelajar SMA, MM, MAA.   

LD (26), orang tua korban pembacokan, masyarakat sangat resah dengan pembacokan yang terjadi dalam tiga hari terakhir akhir ini. Tanpa alasan jelas, pelaku membacok para korban. 

Masyarakat berharap aparat kepolisian segera menangkap dan menindak tegas pelaku serta menjadikan Kota Sukabumi aman dan nyaman. 

"Anak saya itu anak rumahan. Beres sekolah langsung pulang ke rumah. Biasanya anak saya ke sekolah naik angkot (angkutan kota) tapi hari ini dia mengendarai sepeda motor. Ketika pulang sekolah tiba-tiba dibacok. Pelakunya tidak tau geng motor atau pelajar," kata LD kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (30/5/2022). 

Rasa khawatir LD akan tindak kekerasan yang marak terjadi di Kota Sukabumi akhirnya menimpa keluarganya sendiri. Saat ini, LD hanya bisa berharap kepada Polres Sukabumi Kota agar bisa mengungkap dan menangkap pelaku pembacokan terhadap anaknya.  

Sementara itu, TD (43) orang tua GR mengatakan, GR anak pendiam dan tidak banyak bertingkah. Apalagi ikut-ikutan menjadi anggota geng motor. Sepengetahuannya, GR tidak mempunyai musuh dan tidak mempunyai permasalahan dengan orang lain.  

"Anak saya baru kelas 1 SMP, masih polos dan orangnya baik. Saya tidak menyangka GR menjadi korban pembacokan. Saya selaku orang tua berharap kepolisian segera menangkap pelakunya," kata TD.  
Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sy Zainal Abidin mengatakan, akan menindak tegas segala pengacau keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Sukabumi. Bahkan jika sudah membahayakan nyawa masyarakat, pelaku akan ditindak tegas atau tembak di tempat.  

"Kami tidak akan ragu-ragu mengambil tindakan tegas termasuk dalam hal apabila terjadi ancaman terhadap nyawa baik anggota maupun masyarakat. Kami berkomitmen melakukan tindakan tegas secara terukur terhadap pelaku tersebut dengan tembak di tempat," kata Kapolres Sukabumi Kota saat deklarasi anti geng motor, Jumat (27/5/2022).

Editor : Eka L. Prasetya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network