get app
inews
Aa Read Next : Dijemput Pakai Mobil Mewah, Panji Gumilang Bungkam usai Diperiksa 1 Jam di Gedung Sate

Ridwan Kamil Bisa Jadi Sosok Kuda Hitam di Pilpres 2024 

Jum'at, 24 Juni 2022 | 10:00 WIB
header img
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bisa menjadi sosok kuda hitam yang diperhitungkan pada Pilpres 2024. (Foto: iNews.id/Ervan David)

BANDUNG, iNews.id — Peneliti utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo menyebut Gubernur Jabar Ridwan Kamil bisa menjadi sosok kuda hitam yang diperhitungkan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Kontestasi politik pada Pilpres 2024 diprediksi akan berjalan seru mengingat tidak ada figur incumbent.  "Saya melihat bakal ada sosok yang jadi kuda hitam pada kontestasi Pilpres tahun 2024 mendatang," kata Hermawan Sulistyo, saat ditemui di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (23/5/2022). 

Hermawan Sulistyo menyatakan, sejumlah parpol sudah ada yang terang-terangan menyebutkan kandidat bakal calon presiden. Seperti Partai NasDem yang sudah mengumumkan tiga kandidat bakal calon presiden yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Jika melihat nama-nama tersebut, lanjut Hermawan, sosok yang bakal menjadi kuda hitam dalam Pilpres nanti adalah Andika Perkasa. Walaupun bukan tidak mungkin ada sosok lain yang muncul seperti Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. 

"Nah siapa yang bakal jadi kuda hitam ini yang menarik ditunggu, walaupun amatan saya itu lebih cenderung ke Pa Andika Perkasa," ujar Hermawan Sulistyo.  

Bisa saja, tutur Hermawan Sulistyo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi sosok kuda hitam dalam Pilpres 2024 tersebut. Tapi syaratnya asalkan pria yang akrab disapa Kang Emil ini digaet oleh figur pasangan yang kuat. Seperti elektabilitas dan popularitasnya selalu dipapan atas dalam sejumlah survei. 

Sementara jika melihat elektabilitas sejumlah tokoh yang digadang-gadang maju sebagai capres seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, dia menilai tidak akan mengalami perubahan yang signifikan. Pergeseran nama tidak akan jauh dari mereka sebagai yang saat ini leading.  

"Semua sebetulnya masih proses konsolidasi, water testing istilahnya cek ombak. Melihat segi elektabilitas dan popularitas, sekarang ini baru tahap popularitas," tutur Hermawan. 
 

Editor : Eka L. Prasetya

Follow Berita iNews Sukabumi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut