SUKABUMI, iNews.id —Setiap pengendara mobil matic sebaiknya mengetahui cara aman memindahkan transmisi mobil matic, sehingga transmisi awet terhindar dari kerusakan. Sering memindahkan tuas transmisi matic ini biasanya terjadi saat kondisi stop and go.
Berikut ulasannya seperti dilansir dari berbagai sumber:
Ketika melalui jalan menanjak, jangan tempatkan transmisi pada posisi D, karena bisa menghilangkan tenaga mesin. Karena pada posisi ini kecenderungan matik akan melakukan perpindahan gigi otomatis berdasar putaran mesin.
Pada saat terjadi penurunan tenaga ini pengemudi biasanya menginjak pedal gas, padahal sistem transmisi ECU pada saat itu sudah maksimal dalam membaca torsi. Karena itu transmisi akan tetap berada di posisi gigi tinggi. Kondisi ini tentu akan berbahaya karena telah kehilangan loss power.
Beda dengan mobil manual, menggunakan mobil matik ini hanya menggunakan D1 atau L kemudian rem pada putaran mesin di 1.500-2.000 rpm yang aman untuk mesin.
Jangan paksakan mesin terus berada di putaran tinggi. Bila tadinya posisi gigi di D, sebaiknya ambil ancang-ancang dari bawah tanpa injak rem.
Ketika mobil matic membutuhkan torsi, lepas pedal gas dan langsung pindahkan transmisi ke gigi bawah secara bertahap, hingga ke D1 atau L.
Saat transmisi sudah di gigi yang dikehendaki, injak pedal gas lagi agar saat menanjak langsung mendapatkan power. Teknik ini berlaku untuk transmisi matik konvensional, CVT atau AMT (Automated Manual Transmission) juga termasuk pada sistem transmisi mobil elektrik.
Pada dasarnya semua mobil matik akan memiliki pengoperasian yang sama ketika melalui tanjakan yang membedakan hanya tingkat percepatan yang dimiliki oleh tiap mobil. Untuk kode giginya juga berbeda beda tiap mobil seperti, L, L2, D1, D2, dan sebagainya.
Tinggal disesuaikan antara gigi dan kondisi jalan seperti apa yang akan dilalui. Itulah cara cara mentransmisi mobil matik ketika stop and go terutama untuk di jalanan menanjak.
Editor : Eka L. Prasetya