BUMN Serap Ribuan sampai Jutaan Tenaga Kerja Baru di Masa Pandemi

JAKARTA, iNews.id —Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan deretan perusahaan pelat merah yang berhasil menyerap ribuan hingga jutaan tenaga kerja baru selama 2 tahun terakhir atau selama pandemi Covid-19.  

Menurut dia, BUMN berperan aktif dalam menggerakan perekonomian termasuk menyerap tenaga kerja lewat sejumlah proyek dan program dari berbagai sektor bisnis. Hal ini, terutama berasal dari  sejumlah proyek internal dan proyek strategis nasional (PSN). 

Baca Juga

Erick Thohir Copot Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Imbas Depo Plumpang Terbakar

"BUMN sebagai sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia harus mampu tampil dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, keseimbangan pasar, dan yang terpenting memastikan pembukaan lapangan kerja dapat terus terjadi," kata Erick, dikutip Kamis (11/8/2022). 

Berikut daftar BUMN yang menyedot ribuan hingga jutaan tenaga kerja baru dalam 2 tahun terakhir: 

1. PT Pertamina (Persero) 
BUMN energi ini mampu menyerap 19.000 tenaga kerja lantaran adanya proyek peningkatan kilang atau refinery development master plan (RDMP) Balikpapan.  Lalu, hilirisasi batubara menjadi DME yang menyerap 10.000 tenaga kerja. Proyek ini juga dikerjakan Pertamina. Diikuti proyek smelter tembaga yang digaral Freeport Gresik dan menyerap hingga 40.000 tenaga kerja. 

Baca Juga

Terima Laporan Dugaan Korupsi di BUMN, Jaksa Agung: Kami akan Dalami

2. PT Hutama Karya (Persero) 
Salah satu BUMN karya ini menyerap tenaga kerja melalui pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Jumlah tenaga kerja yang diserap Hutama Karya mencapai 200.000 orang. Proyek lain adalah pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, dimana InJourney selaku core dari penyelenggaraan event internasional MotoGP mampu menyerap 4.500 tenaga kerja lokal. 

3. PT Permodalan Nasional Madani (PNM)  
BUMN pembiayaan ini yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi 12,7 juta ibu-ibu sepanjang 2021. Bahkan, didorong hingga mencapai 20 juta tenaga kerja hingga 2024. 

Editor : Eka L. Prasetya