JAKARTA, iNewsSukabumi.id - Kejadian horor mengerikan dialami oleh seorang pria asal Alabama, Amerika Serikat. Pasalnya, ia tiba-tiba mengalami pendarahan otak setelah bersin.
Seperti yang diberitakan di Dailymail, gumpalan darah di bagian tengkorak pria bernama Sam Messina tersebut diketahui pecah.
Peristiwa itu ternyata terjadi pada September 2016 lalu, dimana mahasiswa berusia 26 ini saat itu sedang berbaring di tempat tidur dan tiba-tiba bersin.
Messina sendiri saat itu memang sedang menderita aneurisma, yakni penggumpalan darah di otaknya yang tidak kunjung pecah hingga di usianya yang ke-20 tahun.
Saat bersin, gumpalan darah tersebut kemudian pecah seperti meledak. Bahkan, darah tersebut sampai mengucur ke lubang hidungnya.
“Otak saya cukup banyak meledak dan gumpalan keluar dari lubang hidung saya,” ujar Messina, dilansir dari laman Dailymail, Jumat, (5/5/2023).
Akibatnya, tekanan bersin tersebut menyebabkan darah menyembur keluar dari hidungnya, yang memicu stroke dan menyebabkan dia pingsan beberapa menit kemudian.
Namun, ia menyebut, bersin tersebut merupakan cara yang cukup ampuh untuk memecahkan gumpalan darah di otaknya itu.
“Itu menyebabkan saya terkena stroke juga, jadi saya pingsan dan seharusnya sudah mati. Tapi karena saya bersin, itu adalah cara yang paling damai untuk memecahkan benda ini,” ungkapnya.
Messina lantas langsung dilarikan ke rumah sakit oleh sang kekasih. Dokter lalu mendiagnosisnya dengan kondisi langka yang menyebabkan pembuluh darah kusut.
Dokter menyebut Messina menderita aneurisma yang mematikan dan dia didiagnosis menderita arteriovenous malformation (AVM).
AVM sendiri merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kusutnya pembuluh darah yang menghubungkan arteri dan vena di otak. Arteri dan vena yang bisa pecah menyebabkan pendarahan di kepala.
Kondisi ini dapat terjadi pada banyak tempat dalam tubuh dengan kasus terbanyak terjadi di otak atau paru. Malformasi arteri vena biasanya merupakan gangguan kongenital atau bawaan lahir.
Messina harus menjalani tiga operasi dalam waktu seminggu untuk menghilangkan gumpalan darah hingga akhirnya bisa sembuh total.
Selama seminggu berada di rumah sakit, bagian belakang kepalanya harus mendapatkan 27 staples, atau semacam jahitan. Sebulan kemudian, ia kemudian pulih dan staples tersebut dilepas.*
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta