5 Negara ini Bangkrut, Bandara dan Pulaunya Disita China karena Utang Terlalu Besar

BEIJING, iNewsSukabumi.id- Sejumlah negara memiliki utang yang besar terhadap China dan beberapa di antaranya kini menghadapi risiko kebangkrutan ekonomi. Kekhawatiran tentang dampak utang China terhadap negara-negara telah menjadi perhatian serius yang dikhawatirkan berdampak serius terhadap kedaulatan ekonomi dan politik negara-negara tersebut.
Sehingga China mengambil alih aset strategis seperti bandara internasional dan pulau-pulau penting.
Negara ini juga terjerat utang yang signifikan dengan China. Maladewa menerima pinjaman untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur seperti bandara dan jembatan. Ketika negara tersebut mengalami kesulitan membayar utang, China mengambil alih aset strategis seperti bandara internasional dan pulau-pulau penting.
Pakistan adalah negara lain yang berada dalam risiko kebangkrutan karena utang China. Melalui Proyek Jalur Ekonomi Koridor China-Pakistan (CPEC), Pakistan menerima pinjaman yang signifikan untuk membiayai proyek infrastruktur.
Namun, kekhawatiran muncul mengenai keberlanjutan utang ini, karena Pakistan berjuang dengan defisit ekonomi yang tinggi dan kesulitan untuk membayar utangnya kepada China. Beban utang yang berat telah menghadirkan risiko ekonomi yang serius bagi Pakistan.
Pakistan telah menerima pinjaman signifikan dari China untuk proyek-proyek infrastruktur, terutama melalui China-Pakistan Economic Corridor (CPEC).
Menurut laporan dari Institute of International Finance (IIF) pada tahun 2020, utang Pakistan kepada China mencapai sekitar USD45 miliar.
Editor : Suriya Mohamad Said