WASHINGTON, iNewsSukabumi.id - Sebuah tas paling kecil di dunia atau tas mikroskopis yang berukuran lebih kecil dari sebutir garam berhasil dijual seharga USD63.750 atau Rp960 juta di pelelangan.
Anehnya, untuk melihat tas tersebut harus menggunakan mikroskop. Sebuah mikroskop diperlukan untuk melihat desain tas, dengan benda kecil berukuran 657 x 222 x 700 mikrometer.
"Cukup sempit untuk melewati lubang jarum, ini adalah dompet yang sangat kecil sehingga Anda memerlukan mikroskop untuk melihatnya," kata kelompok seni di balik tas tersebut yakni MSCHF, dilansir BBC.
Pembuat desain seni MSCHF, yang berbasis di Brooklyn, dikenal dengan desainnya yang kontroversial.
Desain kontroversial itu termasuk sepatu yang mengandung darah manusia, pelatih dengan air suci di solnya, cologne yang berbau seperti WD-40, dan sepatu bot karet raksasa berwarna merah. Kali ini, MSCHF memutuskan untuk mengambil tren tas tangan kecil secara ekstrem.
"Ada tas tangan besar, tas tangan biasa, dan tas tangan kecil, tapi ini adalah kata terakhir dalam miniaturisasi tas," kata MSCHF dalam unggahan tentang tas tersebut.
Itu terbuat dari photopolymer dan dibuat menggunakan teknologi pencetakan 3D yang sering digunakan untuk membuat model dan struktur mekanis kecil.
Saat sedang dibuat, beberapa sampel tas kecil yang dikirim untuk ditinjau oleh merek sangat kecil sehingga hilang oleh tim MSCHF. Tetapi kehilangan barang seharusnya tidak terlalu mengkhawatirkan pemilik tas baru, karena mikroskop dengan tampilan digital disertakan dalam pembelian.
Mikroskop dengan tampilan digital dapat dibeli dari pengecer online dan harganya berkisar antara USD60 hingga ribuan dolar. Situs lelang tidak mencantumkan harga mikroskop secara terpisah dari tasnya.
Tawaran untuk item dimulai dari USD15.000. Berbicara tentang penggunaan branding Louis Vuitton pada tas tersebut, CEO MSCHF Kevin Wiesner, mengatakan kepada New York Times awal bulan ini bahwa mereka belum meminta izin dari merek tersebut untuk menggunakannya. "Kami besar di sekolah 'minta maaf, bukan izin'," katanya.
Sebelumnya, MSCHF menyelesaikan gugatan dengan Nike pada tahun 2021 atas penjualan sepatu kets modifikasi yang mengandung setetes darah manusia. Itu juga menarik dalam gugatan merek dagang Vans.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta