SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Musim kemarau yang berkepanjangan disebabkan oleh dampak El Nino menyebabkan 9 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami kekeringan.
Dampaknya adalah sekitar 5.800 kepala keluarga di Kabupaten Sukabumi menghadapi krisis air bersih.
Karena berkurangnya pasokan air dari sumur dan sumber mata air warga. Untuk memenuhi kebutuhan air, warga terpaksa menggunakan air sungai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan menyatakan, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat bahwa sebanyak 5.800 kepala keluarga menghadapi kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Hingga saat ini, BPBD telah menerima laporan dari 12 desa di 9 kecamatan yang kekurangan pasokan air bersih.
Untuk mengatasi krisis air bersih, kata dia, BPBD bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi melakukan pendistribusian bantuan air bersih. Sebanyak 146 ribu liter air bersih telah didistribusikan kepada warga yang terdampak kekeringan. Bantuan ini disambut antusias oleh warga, yang langsung mendatangi truk tangki yang mengangkut air sambil membawa ember dan jeriken.
"Tiap hari kita melayani satu trip karena kondisi kendaraan yang ada dan medan yang dilalui cukup berat," kata Wawan Godawan, Kamis (24/8/2023).
Menurut Wawan saat ini BPBD dan PMI Kabupaten Sukabumi mensasar wilayah utara Kabupaten Sukabumi.
"Rata-rata kita suplai 3 tangki perhari karena keterbatasan kendaraan yang bisa digunakan," timpal Wawan Godawan.
Untuk itu pihak BPBD bekerja sama dengan pihak ketiga. "Di Cicurug misalnya kita berkolaborasi dengan Aqua," ungkap Wawan.
Kedepan janjt Wawan, BPBD akan terus berusaha menyuplai air bersih ke wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau panjang.
Editor : Suriya Mohamad Said