get app
inews
Aa Text
Read Next : M Husein Gaza: Dukungan untuk Palestina Bukan Sekadar Donasi, Tapi Pemahaman Mendalam

Na’ama Levy Tentara Israel Ungkap Kengerian Teror Jet Tempur Zionis saat Ditahan di Gaza

Senin, 26 Mei 2025 | 18:53 WIB
header img
Na’ama Levy, eks sandera Hamas, ungkap teror serangan udara Israel di Gaza dan desak pemerintah pulangkan semua sandera, kritik perang tanpa akhir. Foto AP

TEL AVIV, iNewsSukabumi.id – Seorang tentara Israel yang pernah menjadi sandera Hamas di Gaza membeberkan pengalaman traumatis selama masa penahanan. Na’ama Levy, anggota aktif Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengaku hidup dalam ketakutan setiap kali jet tempur Israel melancarkan serangan udara di wilayah tersebut.

Levy dibebaskan bersama empat tentara lainnya pada Januari lalu dalam masa gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Kesaksiannya disampaikan di depan massa demonstran di Lapangan Penyanderaan Tel Aviv, Minggu (25/5/2025). Dalam aksi tersebut, para demonstran mendesak pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar memulangkan semua sandera.

“(Serangan) Itu datang tanpa diduga. Awalnya terdengar suara peluit, berdoa agar tidak mengenai kami, kemudian ledakan, suara yang sangat keras hingga melumpuhkan tubuh dan membuat tanah berguncang,” ungkap Levy di hadapan ribuan orang.

Ia mengaku, setiap kali serangan terjadi, dirinya merasa ajal mungkin segera menjemput.

“Itu adalah salah satu hal paling menakutkan yang saya alami di sana dan itulah yang paling membahayakan saya,” ujarnya.

Menurut Levy, rasa takut itu tidak hanya dirasakannya sendiri, melainkan juga oleh para sandera lain, baik yang telah dibebaskan maupun yang masih ditahan di Gaza.

“Bahkan sekarang, saat ini juga, ada sandera yang masih mendengar siulan dan ledakan itu. Mereka gemetar ketakutan. Mereka tidak punya tempat untuk lari, hanya bisa berdoa dan berpegangan pada dinding dengan perasaan tidak berdaya,” katanya.

Levy menyerukan agar semua sandera Israel segera dipulangkan. Ia juga mengkritik kebijakan pemerintah yang menurutnya tidak akan menghasilkan kemenangan.

Pernyataan tersebut muncul di tengah desakan keras dari keluarga para sandera yang meminta Netanyahu mengambil langkah untuk memulangkan mereka, bahkan jika itu berarti harus mengakhiri perang di Gaza.

Namun, Netanyahu tetap bersikeras. Awal bulan ini, ia menegaskan bahwa mengalahkan musuh adalah prioritas utama, bahkan lebih penting daripada membebaskan sisa sandera di Gaza. Pernyataan itu memicu reaksi keras dari keluarga para sandera.

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut