Bahkan, Zulhas mengaku sudah memiliki nama yang akan disematkan dalam minyak goreng kemasan itu, yakni "Minyak Kita". Migor kemasan itu, kata Zulhas, akan lebih bersih dan hiegienis. "Kemasan sederhana, bagus dan nanti Insya Allah secara bertahap ditemukan didapatkan atau dibeli di supermarket, bisa karena sudah dikemas.
Sementara kalau curah gak bisa, nanti pecah repot. Oleh karena itu, kalau minyak curah memang tempatnya tertentu," tuturnya. Strategi lainnya, Kemendag juga sudah menyiapkan task force yang menangani crisis center untuk menangani migor kemasan dan curah. Sehingga, target penurunan harga bisa segera tercapai.
"Jumat ini, mudah-mudahan besok sudah bisa (task force) dan selambat-lambatnya hari Senin. Dan nanti akan ada iklan layanan masyarakat. Rakyat seluruh Indonesia, terutama ibu-ibu yang mau beli minyak curah Rp14.000," katanya.
Zulhas kembali meyakinkan bahwa seluruh upaya akan dilakukan Kemendag, agar harga minyak goreng kembali normal. Pihaknya pun memastikan akan terus memantau ketersediaan minyak goreng dan harga, agar tetap berada dalam kondisi normal. "Nanti ibu-ibu tidak lagi teriak harga minyak Rp14.000 tidak ada. Kita yakin dua Minggu di mana-mana Jawa, Bali, dan seterusnya Rp14.000 minyak curah bisa didapatkan dengan mudah, saya kira begitu ya," pungkasnya.
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait