Selesai mandi, para ODGJ itu dituntun Erik dan para pengurus pondok pesantren untuk menyusuri jalan setapak, pulang ke pondok pesantren. Di pondok pesantren, Erik bersama-sama para pengurus lainnya, melakukan sejumlah kegiatan bersama para ODGJ, termasuk kegiatan mengaji bersama.
Di tengah banyak orang menghindari para ODGJ, dan surut langkah untuk menolongnya. Sikap berbeda justru ditunjukkan Erik. Sebagai anggota polisi, dia justru dengan penuh ketulusan mengulurkan tangannya membantu mereka yang membutuhkan.
Pada awalnya, Erik juga merasa takut saat bertemu dengan para ODGJ ini, namun setelah mendapatkan pemahaman dari para pengurus pondok pesantren di Desa Cintamekar, Kecamatan Serangpanjang, akhirnya Erik tidak takut lagi, dan justru semakin bersemangat untuk membantu sesama.
"Saya hampir setiap hari datang ke pondok pesantren ini, untuk membantu teman-teman di pondok pesantren melayani para sahabat ODGJ. Tentunya, saya berkegiatan di sini di sela-sela dinas, sehingga tidak sampai mengganggu secara kedinasan," tuturnya.
"Saya awalnya merasa prihatin terhadap para ODGJ yang ada di jalanan. Setelah bertemu dengan teman-teman di pondok pesantren Yayasan Roudlatul Ullum II ini, akhirnya saya menemukan solusi, dan sering membawa ODGJ di jalanan untuk menjalani perawatan di pondok pesantren," ungkap Erik.
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait