SUKABUMI, iNewsSukabumi.id- Sebanyak 40 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat, di Kabupaten Sukabumi dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor untuk pengobatan.
Puluhan ODGJ berat ini dikumpulkan dari berbagai lokasi, termasuk puskesmas dan panti Welas Asih. Mereka akan menjalani perawatan jiwa selama 18 hari ke depan di RS Jiwa Marzoeki Mahdi untuk memastikan mereka mendapatkan perawatan yang memadai.
"Hari ini kita bekerjasama dengan RSJ Marzoeki Mahdi mengumpulkan ODGJ berat dari semua kecamatan dan kita bawa kesini untuk dilakukan registrasi kesehatan dan setelah itu nanti kita akan kirim kesana," ujar Masykur Alawi Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Rabu (26/7/2023).
Menurut Masykur Alawi, pengiriman ODGJ berat ke RSMM menunjukkan komitmen pemerintah kabupaten dalam memberikan perhatian serius terhadap masalah kesehatan jiwa dan upaya meningkatkan pelayanan medis bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Kami memiliki sekitar 40 ODGJ yang terdata di sini, dan sedang dilakukan pemeriksaan. Kami akan segera mengirim mereka ke sana. Mereka masuk kategori indikasi rawat, artinya ODGJ berat yang memerlukan perawatan," terangnya.
Sementara itu, Iyep Yudiana, Penanggungjawab kegiatan lintas sektor dan integrasi instalasi promosi kesehatan RSMM Bogor, menjelaskan bahwa pengobatan di RSJ Marzoeki Mahdi Bogor akan berlangsung selama 18 hari. Setelah itu, para ODGJ tersebut akan dikembalikan ke Kabupaten Sukabumi melalui serah terima dengan perangkat daerah terkait dan keluarganya masing-masing.
“Para ODGJ yang dievakuasi massal ini berasal dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Sukabumi dan Panti Aura Welas Asih. Pasien yang dititipkan oleh keluarga menjadi prioritas,” ungkapnya.
Pelayanan kesehatan jiwa tersebut, kata Iyep, dilakukan di 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat ditambah delapan wilayah se-Banten melalui advokasi Pemda masing-masing.
“Ada banyak ODGJ yang dirawat dan diobati melalui kegiatan ini yang tidak dapat diobati di Puskesmas. Semoga kesadaran masyarakat melalui promosi ini makin lama makin meningkat. Sehingga nantinya keluarga bisa melakukan hal itu secara mandiri,” tandasnya.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait