BOGOR, iNewsSukabumi.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mencatat sepanjang 340 kilometer jalan di wilayah Kabupaten Bogor rusak. Angka tersebut merupakan 20 persen dari total panjang jalan 1.700 kilometer.
"Yang 20 persennya itu kita klasifikasikan lagi skala kerusakannya, ada yang rusak berat dan rusak ringan. Saya memanggil khusus Kepala Bidang Jalan dan Jembatan dan Kabid Pemeliharaan PUPR karena tekhnisnya di situ," kata Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan dalam keterangannya, Kamis (11/5/2023).
Pada tahun 2023, Pemkab Bogor menggelontorkan anggaran sekitar Rp330 miliar untuk peningkatan jalan. Jumlah tersebut belum termasuk anggaran pemeliharaan jalan untuk katagori rusak ringan.
"Dengan anggaran itu, asumsi kita ada sekitar 80 kilometer jalan yang akan ditingkatkan tahun ini berikut 17 jembatan di 40 kecamatan. Untuk yang rusak ringan juga ada pemeliharaan," ungkapnya.
Untuk peningkatan jalan, Iwan meminta segera dilelangkan agar pengerjaannya bisa dilakukan tanpa menunggu lama. Termasuk menginstruksikan jajarannya untuk terus melakukan pendataan baik langsung maupun lewat aduan di media sosial.
"Medsos juga jangan diabaikan, sekarang eranya teknologi. Kalau ada yang lapor, segera respon cepat. Pemeliharaan jalan ini harus kuat dan saya minta asesmennya jalan, jembatan dan jalan rusak harus benar-benar didata sehingga terukur. Jadi jalan rusak bisa ditangani segera dan yang tidak masuk tahun ini bisa dianggarkan di APBD tahun berikutnya," tegasnya.
Di sisi lain, Iwan juga tak memungkiri aduan terkait jalan rusak bukan hanya pada jalan yang kewenangannya ada di Kabupaten Bogor. Tetapi, beberapa jalan rusak yang sering diadukan juga ada yang merupakan jalan provinsi.
Selain itu, kondisi jalan rusak juga ditemui di jalur-jalur yang dilintasi truk tambang seperti Rumpin, Cigudeg, Parungpanjang dan Tenjo dengan tonase yang melebihi kapasitas jalan. Iwan berharap rencana pembangunan jalan khusus tambang segera terwujud karena bisa mengurangi beban jalan yang ada.
"Ada beberapa jalan provinsi yang memang kondisinya perlu perbaikan seperti yang sering diadukan warga seperti di Gunungsindur, Cileungsi, Jonggol dan lainnya. Status jalan ini kan ada Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten dan Jalan Desa. Untuk yang provinsi, kami mendorong dan akan bersurat agar segera diperbaiki, minimal pemeliharaan kalau memang mendesak. Intinya kita sama-sama bagi tugas,” timpalnya.
Sedangkan, untuk jalan desa yang perlu perbaikan, Iwan meminta kepala desa lebih jeli melihat kondisi wilayahnya dan mendengar aspirasi masyarakat. Lewat bantuan keuangan Satu Miliar Satu Desa (Samisade), kepala desa bisa membangun infrastruktur jalan sesuai kebutuhannya.
"Untuk menjawab jalan di desa yang rusak parah yang belum ditingkatkan atau butuh perbaikan bisa lewat bantuan keuangan Samisade yang kami berikan tiap tahun. Pengerjaannya langsung dari desa. Saya minta DPMD segera cairkan anggaran Samisade ini agar desa bisa membangun infrastrukturnya," pungkasnya.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait