Melalui media audiovisual dan dokumenter, Ucu Agustin ingin mengajak masyarakat turun langsung ke lapangan dan melihat langsung apa yang terjadi.
Film dokumenter pertamanya, Death in Jakarta, dibuat pada tahun 2005 dengan dukungan finansial dari Festival Film Internasional Jakarta.
Menurut media Indonesia, Ucu dianggap sebagai "salah satu pembuat film dokumenter terbaik di Indonesia" yang sering memasukkan isu-isu sosial ke dalam karyanya.
Salah satu karya terbaiknya berjudul Ragat'e Anak pun diputar di Festival Film Internasional Berlin tahun 2009. Film dokumeter berikutnya, berjudul Konspirasi Hening atau "Conspiracy Of Silence" yang turur diproduseri Nia Dinata
Pada tahun 2011, Ucu Agustin bekerja sama lagi dengan Nia Dinata dalam film Batik: Our Love Story, sebuah film dokumenter tentang batik
Ucu juga pernah bermain dalam film yaitu 9808 Antologi 10 Tahun Reformasi Indonesia.
Penghargaan yang Diraih Ucu Agustin
Ika Krismantari, penulis The Jakarta Post menyebut, Ucu merupakan salah satu pembuat film dokumenter terbaik di Indonesia.
Ucu merupakan salah satu pemenang lomba penulisan naskah yang diadakan di Jakarta International Film Festival tahun 2005, sehingga ia mampu menyutradarai Death in Jakarta.
Demikian informasi tentang profil dan biodata Ucu Agustin, jurnalis sekaligus pembuat film kelahiran Sukabumi lengkap perjalanan karir hingga penghargaan yang diraihnya. Semoga menginspirasi!
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait