SUKABUMI, iNesSukabumi.id - Suara ledakan gas alam terkompresi atau Compressed Natural Gas (CNG) di Jalan Raya Karangtengah, Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada Senin sore, disebut-sebut warga sekitar seperti letusan sebuah bom.
Inilah gambaran suasana saat peristiwa ledakan gas CNG terjadi sesuai informasi yang dihimpun iNewsSukabumi.id di lokasi kejadian.
Sore itu, Senin (27/11/2023), sekira pukul 17.30 WIB, situasi arus lalulintas di ruas Jalan Raya Karangtengah, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, padat merayap seperti biasanya.
Tepatnya di ruas jalan yang berada di Kampung Lodaya, Desa Karangtengah. Antrian kendaraan mengular hingga radius 1 Km di kedua arah yang berlawanan.
Hiruk pikuk warga yang berlalu-lalang selepas menjalankan aktifitas pekerjaannya tampak mewarnai suasana di sore itu.
Namun situasi berubah setelah sebuah ledakan yang cukup memekakan telinga terdengar membahana. Seiring dengan itu terdengar beberapa suara benturan benda keras diiringi jerit kesakitan dari sejumlah pengguna jalan.
Seketika saja ruas jalan di Kampung Lodaya tertutup kabut yang menebarkan aroma tidak sedap.
"Suara ledakannya seperti letusan bom. Sesaat setelah terdengar ledakan, kabut putih menutup jalan dan area perkampungan," ujar Usep Kurniawan alias Aden, salah seorang warga Lodaya.
Kala itu, lanjut Aden, kabut putih hanya menyisakan jarak pandang sekitar dua meter. Pada saat kabut mulai menghilang, barulah ia mendapati tiga orang pengguna jalan tergeletak di tepi jalan.
"Ketiganya dalam kondisi berlumuran darah. Selain itu dua mobil yang sebelumnya terjebak kemacetan tampak rusak parah," tutur Aden.
Saksi lainnya, Edi (38 tahun), menuturkan suara ledakan tersebut bersumber dari sebuah truk bermuatan tabung gas.
"Bersamaan dengan suara ledakan, dua tabung gas berukuran besar melesat melayang dari bagian belakang truk, bahkan salah satunya meluncur liar mengenai beberapa kendaraan yang ada di belakangnya," ungkap Edi.
Sesaat setelah ledakan, tidak ada satupun warga yang berani mendekati para korban yang bergeletakan di tepi jalan.
Sebagian warga yang berada di lokasi kejadian lebih memilih untuk menjauh. Mereka khawatir akan adanya ledakan susulan.
"Kami khawatir akan terjadi ledakan susulan, sebab setelah meledak masih ada tabung di atas truk yang terus menyemburkan gas," ujar Edi.
Suara ledakan yang nyaris menyerupai letusan bom ini berasal dari tabung gas yang tengah dimuat sebuah truk Isuzu yang tengah terjebak kemacetan.
Beberapa tabung berisi gas alam terkompresi atau Compressed Natural Gas (CNG) tersebut diduga mengalami kebocoran.
Kapolsek Cibadak Kompol Ridwan Ishak menjelaskan jumlah korban dalam kejadian ledakan gas CNG ini mencapai sembilan orang.
Dari jumlah tersebut, dua orang korban meninggal dunia yakni berinisial HH (56 tahun) warga Kampung Bojonggenteng, Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi,
Seorang lagi berinisial UA (38 tahun) warga Kampung Babakan, Desa Bojonglongok, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.
Sementara tujuh orang korban lainnya hingga Selasa dinihari, masih menjalani perawatan insentif di RSUD Sekarwangi.
Editor : Toni Kamajaya
Artikel Terkait