Longsor di Tol Bocimi KM 64 Timbulkan Lubang Besar Menganga Sedalam 20 Meter, Ini Penampakannya

Darmawan Hadi
Penampakan lubang menganga sedalam 20 meter usai longsor di Tol Bocimi. Foto: MPI/Darmawan Hadi

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Longsor di Jalan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi), Kabupaten Sukabumi menyebabkan timbulnya lubang besar. Longsor tersebut diduga terjadi akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir.

Dampak dari kejadian tersebut, tiga kendaraan mengalami kecelakaan. Dua di antaranya terjebak di dalam lubang dan belum berhasil dievakuasi. Sementara satu kendaraan lainnya terguling. Dua orang mengalami luka-luka dan telah dievakuasi ke rumah sakit.

Staf Operasi Pelayanan Lalu Lintas PT JTT, Endang Juwani menginformasikan bahwa lubang akibat longsor, sepanjang 25 meter dengan kedalaman 20 meter, terbentuk di sisi jalan tol Bocimi di KM 64 arah Sukabumi.

"Saar ini, jalur dari Jakarta menuju Sukabumi ditutup sementara. Besok, Kamis (4/4/2023), jalur tersebut akan ditutup total, dan kendaraan akan dialihkan ke GT Cigombong. Jalur dari Sukabumi menuju Jakarta akan dibuka hanya untuk kendaraan Golongan I," kata Endang pada Kamis (4/4/2024).

Dia juga menyebutkan bahwa PT Trans Jabar Tol (JTT) telah menerapkan rekayasa lalu lintas di tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) akibat bencana longsor tersebut.

Mulai dari penutupan jalan, pengaturan satu arah, hingga pembatasan golongan kendaraan yang boleh melintas di tol Bocimi. Kendaraan Golongan I yang diizinkan melintas adalah sedan dan minibus mulai dari pukul 10.00 WIB.

Besoknya, Hari Jumat (5/4/2024) pukul 14.00 WIB hingga 21.00 WIB, akan diberlakukan satu arah dari Ciawi ke exit tol gate Parungkuda.

Endang menjelaskan, "Kendaraan akan melewati jalur B arah Jakarta (contra flow). Awalnya, masuk dari jalur A (arah Sukabumi) di KM 62, lalu beralih ke jalur B (arah Jakarta), dan kembali ke jalur A di KM 65. Kendaraan yang hendak masuk tol Bocimi dari GT Parungkuda akan dialihkan ke jalan Nasional."

Mengenai estimasi waktu perbaikan jalan yang longsor, Endang menyatakan bahwa belum ada kepastian karena masih menunggu kunjungan dari Kementerian PUPR untuk memastikan proses perbaikan tersebut.

"Sementara ini, lokasi longsor telah ditutup terpal untuk mengurangi air. Untuk penyebab longsor, kajian sementara menunjukkan dampak dari curah hujan yang tinggi," tambah Endang.

Editor : Sazili Mustofa

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network