Tingkatkan Konektivitas Pedesaan, 357 Blank Spot Internet di Ciracap Sukabumi Berkurang 

Dharmawan Hadi
Dalam kurun waktu 4 tahun, jumlah wilayah blank spot di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, berkurang drastis. FotoL Dharmawan Hadi

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Dalam kurun waktu 4 tahun, jumlah wilayah blank spot di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, berkurang drastis.  Pada tahun 2020 tercatat hanya ada 13 titik wilayah yang dapat menerima internet, saat ini di tahun 2024 tercatat sudah mencapai 357 titik.

Hal tersebut terealisasi berkat Digital Access Programme (DAP) kemitraan Pemerintah Inggris dengan mitra lokal Indonesia, Common Room Networks Foundation (Common Room) dalam menyelenggarakan program Rural ICT Camp.

Minister-Counsellor British Embassy Jakarta, Amanda McLoughlin mengatakan, pihaknya merasa senang bisa menjadi bagian dari Rural ICT Camp yang tahun 2024 ini, merupakan kelima kalinya dilaksanakan Pemerintah Inggris dan Comon room dalam program akses digital.

"Tujuan adanya kegiatan ini adalah untuk mendukung, berbagi ide kreatif dan inisiatif untuk mengembangkan infrasturktur internet berbasis masyarakat di daerah pedesaan terutama daerah terpencil," ujar Amanda kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (8/10/2024).

Menurut Amanda, dengan tema konektivitas pedesaan dan ketahanan iklim, program Rural ICT Camp 2024 ini mencerminkan tujuan untuk meningkatkan konektivitas pedesaan membangun ketahanan masyarakat untuk dapat beradaftasi dengan perubahan iklim.

"Besok kami akan meluncurkan menara internet bambu pertama di Ciracap, ini sebuah langkah inovatif menuju peningkatan konektivitas digital daerah pedesaan sambil mendukung pembangunan yang berkelanjutan," ujar Amanda.

Lebih lanjut Amanda mengatakan, hubungan diplomatik Pemerintah Inggris dan Indonesia yang sudah terjalin selama 75 tahun, akan terus berkomitmen untuk memastikan akses digital yang aman terjamin dan berkelanjutan bagi masyarakat terpinggirkan.

"Kami bersemangat untuk memperdalam kemitraan dan bekerjasama menuju masa depan lebih terhubung secara digital yang menguntungkan rakyat, melindungi planet serta meningkatkan kesejahteraan," ujar Amanda.

Dipilihnya Kecamatan Ciracap dalam program kali ini, lanjut Amanda, alasannya karena sebagai wilayah yang awalnya memiliki sejumlah wilayah blank spot dan koneksi internet yang belum memadai, hari ini telah membuat langkah besar dalam meningkatkan penetrasi internetnya.

"Pada tahun 2020 hanya ada sekitar 13 titik akses internet diawal program, sekarang ada sekitar 370 titik akses internet di seluruh wilayan Ciracap, kami memilih Ciracap untuk Rural ICT Camp 2024 untuk menyuarakan pencapaian yang luar biasa ini," ujar Amanda.

Ditegaskan Amanda, Inggris dan Indonesia telah bekerjasama dalam agenda transformasi digital selama 4 tahun terakhir di mana proyeknya sudah tersebar di 24 provinsi dari 38 provinsi yang ada di Indonesia.

"Salah satunya di Jabar, jadi kami juga di samping melakukan proyek di wilayah Indonesia, kami juga membantu yang namanya kunjungan ke inggris bagi Pemerintah Indonesia untuk mempelajari kesehatan digital, kecerdasan buatan," ujar Amanda.

 "Kami percaya sekali bahwa transpomasi digital akan terus tumbuh dan berkembang dibawah pemerintahan yang baru, terutama umtuk mendukung indonesia emas 2045 dan dalam kontek perkembangan pesan teknologi baru dan yang sedang berkembang," tandasnya.

Sementara itu Direktur Harian Common Room, Gustaff Hariman Iskandar menjelaskan, tema kegiatan selalu berbeda setiap tahun, sejak 2020 lalu hingga tahun 2024 ini. Meskipun pada tahun 2022 sampai 2021 sempat tersendat karena adanya pandemi Covid-19 yang harus dilaksanakan secara online. 

"Dua tahun itu masa pandemi kita agak mengurung, kegiatan di Kampung Adat Ciptagelar dilaksanakan secara hybrid, karena yang diizinkan boleh masuk ke Ciptagelar tidak lebih 30 peserta," ujar Gustaff.

Kemudian di tahun 2023, ujar Gustaff, kegiatan digelar dengan tema Desa Bangkit, dilaksanakan di Desa Tembok, Kabupaten Buleleng, Bali, karena masuk masa transisi pascapandemi. Setelah itu di Aceh dengan tema Desa Tangguh, karena lokasi terdampak tsunami dan sebagai bagian dari peringatan.

"Tahun ini karena dampak perubahan iklim terasa temanya konektivitas pedesaan dan ketahanan iklim, jadi ada internet untuk kebencanaan, internet untuk pendidikan, kesehatan, ya kita harapkan lewat kegiatan ini ada upaya upaya untuk membangun ketahanan iklim di level desa," ujar Gustaff.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network