Di sisi lain, Asuransi Jiwasaraya memiliki akar dari perusahaan asuransi Belanda, Nederlandsche Indische Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ), yang didirikan pada 1859 dan kemudian dinasionalisasi setelah kemerdekaan Indonesia. Sebagai bagian dari sejarah panjang sektor asuransi nasional, Jiwasaraya seharusnya turut mencerminkan semangat kemajuan ekonomi yang berlandaskan kepentingan rakyat, sebagaimana dimandatkan oleh Pasal 33 UUD 1945.
Namun, baik AJB Bumiputera 1912 maupun Asuransi Jiwasaraya menghadapi krisis besar yang memengaruhi likuiditas dan tata kelola mereka.
Salah satu pertanyaan besar yang muncul adalah, apakah kita harus menghilangkan warisan ini atau berusaha untuk menyelamatkannya dan memperbaiki kesalahan yang ada?
Menjaga Warisan, Bukan Menghilangkan.
Warisan adalah cermin dari perjuangan dan pengorbanan generasi terdahulu. Dalam menghadapi krisis, menghilangkan warisan berarti mengabaikan perjalanan sejarah yang berharga.
Sebaliknya, menjaga dan memperbaiki warisan adalah bentuk penghormatan terhadap masa lalu dan generasi penerus. Dalam konteks ini, pembenahan tata kelola yang baik dan reformasi adalah jalan yang bijak, bukan penghilangan.
Pelajaran dari Asuransi Jiwasaraya & AJB Bumiputera 1912
Krisis yang dialami oleh kedua perusahaan ini bukan saja hanya akibat kesalahan manajemen dan pengelolaan investasi yang buruk, tetapi juga sebagai ujian terhadap bagaimana bangsa ini menghargai dan menjaga aset bersejarahnya.
Seperti pepatah “tikus merusak lumbung padi,” kita harus menyadari bahwa kerusakan dalam perusahaan disebabkan oleh oknum atau sistem yang tidak sehat.
Solusinya bukanlah menghilangkan perusahaan tersebut, tetapi membersihkan “tikus-tikus” yang merusak dan memperbaiki sistem.
Pendekatan Solusi yang Perlu Dipertimbangkan
Pembersihan Manajemen & Reformasi Tata Kelola
Mengganti pihak yang bertanggung jawab atas kerugian.
Membangun sistem manajemen risiko yang lebih ketat dan transparan.
Menyelamatkan Aset Berharga & Menjaga Hak Masyarakat Pemegang Polis.
Aset yang masih bisa dipertahankan sebaiknya dioptimalkan demi kepentingan masyarakat pemegang polis dan generasi mendatang.
Likuidasi bukan solusi utama; jika ada potensi pemulihan melalui restrukturisasi, hal ini harus diprioritaskan.
Keberlanjutan & Transformasi Model Bisnis
Fokus pada keberlanjutan dan efisiensi.
Menggunakan inovasi teknologi untuk memperbaiki sistem dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait