Untuk menurunkan prevelensi stunting seharusnya upaya penghapusan stunting dimulai dari hulu, ketika janin belum terbentuk serta pada masa kehamilan.
Bagaimanapun stunting terjadi karena proses pembentukan janin yang tidak sempurna akibat kekurangan nutrisi, anemia, kepadatan masa kehamilan, sanitasi yang buruk, air minum yang tidak sehat, serta perilaku orang tua yang tidak sehat seperti mengkonsumsi minuman keras, merokok, dan sebagainya.
Oleh karena itu, Budi Setiyono mendorong agar program penanganan stunting harus didahului dengan intervensi pada para calon pengantin agar mereka mengetahui bahaya stunting, serta mempersiapkan kehamilan dengan sebaik-baiknya.
“Para calon pengantin atau calon orang tua ini harus diberikan edukasi yang komprehensif agar mereka memiliki pengetahuan terkait proses kehamilan, kelahiran, dan pengasuhan bayi yang baik agar anak-anak mereka lahir dan tumbuh secara normal dan sehat,” lanjut dia.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait