Meski sebagaimana tulisan saya minggu lalu Proses Pemakzulan ini tidak mudah (baca: "Rumitnya Proses Pemakzulan Wapres, antara Teori, Fakta dan Keniscayaan Suara Rakyat" 12/06/25) dimana setelah diusulkan oleh minimal 25 Anggota DPR-RI dari minimal 2 Fraksi dsn dibahas 2/3 (387) Keseluruhan 580 Anggota dalam Paripurna dan disetujui 2/3 (258) darinya lagi, kemudian harus dibahas di MK dan baru dilanjutkan ke MPR-RI dengan mekanisme yang sama (2/3 dari 2/3 keseluruhan Anggota DPR-RI + DPD-RI. Meski juga sebenarnya kalau Pak Prabowo berani bersikap (selaku Ketum Gerindra) "langsung jadi itu barang" kata banyak pengamat.
Selain surat yang sudah diterima oleh SetJen DPR-RI minggu lalu itu, kini juga mulai banyak Anggota dari FPPTNi yang speak-up di berbagai kanal YouTube, diantara ada Laksma TNI (Purn) dr Moeryono Aladin bicara soal Tuntutan Pemakzulan GRR dalam Program "To The Point" Sindo TV youtu.be/n_LE1cAtPVM Disamping itu ada juga BrigJend TNI (Purn) Hidayat Poernomo yang disebut "Jenderal tempur berapi-api soal Pemakzulan GRR" di Kanal YouTube Madylog ForumTV youtu.be/j7vGNJ6eHXQ dan masih akan banyak lagi yang tayang.
Tentu "Serangan udara" melalui berbagai Sarana Teknologi social media PodCast di berbagai YouTube tersebut bisa disebut "matra udara sekaligus maya" dan menjadi salahsatu matra selain "Serangan Darat" yang sudah juga dideklarasikan di Jakarta pada hari Rabu 17/04/25 di kawasan Kelapa Gading dan di Bandung pada hari Selasa 03/06/25 di daerah Dago. Diikuti oleh segenap unsur FPPTNI beserta tokoh-tokohnya, antara lain LetJend (TNI) Mar Suharto, MayJend TNI (Purn) Soenarko dan masih banyak lagi tokoh-tokoh (mantan) Prajurit yang benar-benar cinta NKRI lainnya, meski beliau-beliau tidak berkenan disebut "mantan" sampai ada tembakan salvo pesannya.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait