Pahala juga meminta BUMN Pangan mengembangkan market dengan menggandeng pengusaha kecil dan pengecer untuk mendistribusikan minyak goreng. Langkah ini sekaligus meningkatkan peran BUMN dalam menjaga pasokan pangan di dalam negeri. Artinya, peran para pengecer minyak goreng menjadi kepanjangan BUMN pangan saat penyediaan pasokan minyak goreng.
“Tidak hanya pedagang maupun pengusaha skala besar, para pengecer atau warung-warung bahkan usaha mikro kecil pun bisa menjadi mitra BUMN dalam pendistribusian minyak goreng," ungkapnya.
Diakuinya, isu minyak goreng saat ini tidak hanya soal kelangkaan, melainkan upaya stabilisasi harga sesuai ketetapan pemerintah bahwa minyak goreng curah sebesar Rp14.000 per liter, mengingat masih banyak para pengecer maupun warung kecil yang masih menjual dia tas HET.
“Di sinilah peran BUMN dalam menggandeng pengecer agar masyarakat dengan mudah mendapatkan minyak goreng dan harga terjangkau," pungkas Pahala.
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait