SUKABUMI, iNews.id — Penting diketahui agar warga masyarakat jangan sampai tertipu oleh modus pelaku kejahatan berpura-pura sebagai anggota TNI (Tentara Nasional Indonesia). Kita perlu mengetahui bagaimana cara membedakannya, mana tentara yang asli, mana yang palsu.
Anggota TNI gadungan cukup marak akhir-akhir ini. Mereka mengaku sebagai tentara untuk menipu atau mendapatkan keuntungan pribadi. Tak tanggung-tanggung, ada di antara Anggota TNI gadungan yang menjalankan perannya selama 12 tahun.
Seperti terungkap pada Agustus 2020 silam. Seorang pria berusia 50 tahun berinisial M dibekuk anggota Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara, Serka H Purba, karena mengaku sebagai tentara.
Aksi M yang sudah 12 tahun mengaku sebagai anggota TNI akhirnya terbongkar karena seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) yang dipakai tidak sesuai aturan berlaku. Kecurigaan Serka Purba menguat setelah M tidak bisa menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Nomor Registrasi Pusat (NRP).
Akhirnya M mengaku bahwa ia adalah Anggota TNI gadungan. Dalam menjalankan aksinya M melengkapi diri dengan seragam PDL NKRI berpangkat Peltu, sepatu, baret, sangkur, dan sebuah pistol jenis airsoft gun.
Penggunaan identitas TNI untuk memudahkan aksinya dalam mem-backing kegiatan-kegiatan proyek, seperti pengemasan tabung elpiji dan kegiatan pemasangan kabel bawah tanah milik PLN. Selain itu, juga untuk mempermudah pengurusan kredit sepeda motor, melamar kerja, dan masuk perguruan tinggi untuk dua anaknya.
Contoh lain juga terjadi di daerah Sukabumi, Jawa Barat pada Januari 2021. Seorang pemuda bernama Randi Yovana mengaku seorang perwira marinir TNI AL berpangkat kolonel. Bermodalkan seragam loreng palsu, Randi Yovana menipu dua gadis belia di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.
Tersangka dibekuk Tim Gabungan Pos TNI AL Pelabuhan Ratu, menjelang dihelatnya pesta lamaran. Melihat kejadian-kejadian tersebut, maka sudah seharusnya masyarakat mengetahui ciri TNI gadungan dan asli.
Sesuai UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, TNI terdiri dari atas TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara yang melaksanakan tugasnya secara matra atau gabungan di bawah pimpinan Panglima.
Tugas pokoknya adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Karena itu, jika ada orang yang mengaku sebagai anggota TNI tapi bertindak di luar tugas pokoknya, maka perlu ditanyakan lebih lanjut, apakah dia seorang TNI gadungan atau memang benar asli. Berikut ini cara membedakan TNI gadungan dan asli yang dikutip dari akun Youtube Amy & Mom Channel, Kamis (9/6/2022).
Kanal YouTube ini dikelola oleh seorang istri tentara, anggota Persit Kartika Chandra Kirana. Menurutnya, para anggota TNI gadungan ini banyak yang mengawali aksinya melalui media sosial dengan target korban adalah perempuan. Karena itu perlu diketahui ciri-ciri akun tentara palsu.
1. Biasanya pasang foto TNI/Polisi ganteng atau foto sendiri dengan seragam tapi pangkat dan seragamnya tidak sesuai aturan.
2. Biasanya mengaku jomblo alias belum punya pasangan. Modusnya mengajak kenalan.
3. Biasanya cenderung agresif dan pintar berkelit.
4. Mulai meminjam atau meminta uang.
5. Meminta foto bugil calon korban untuk dijadikan bahan memeras korban.
Selanjutnya yang perlu dilakukan untuk memastikan apakah seseorang itu anggota TNI gadungan atau asli adalah:
1. Tanya Nomor Registrasi Pusat alias NRP NRP adalah sistem penomoran yang dimiliki oleh TNI untuk tujuan administratif. NRP dibagi berdasarkan status anggota sebagai perwira, bintara, dan tamtama. Bagi perwira, angka NRP bernomor dari 10001 hingga 99999, sedangkan bagi bintara dan tamtama bernomor dari 100001 hingga 999999. Menurut keterangan dalam video itu, tidak ada satu pun tentara yang NRP-nya sama dengan yang anggota lainnya.
2. Tanyakan Satuan Tempat Tugas, Pangkat, dan Jabatan Setelah Nomor Registrasi Pusat (NRP), selanjutnya menanyakan tempat dinas, apa pangkatnya, termasuk jabatannya. Hal ini perlu diketahui secara detail untuk memastikan bahwa seseorang adalah anggota TNI asli.
3. Tanyakan Kapan Masuk Tentara Hal penting yang perlu ditanyakan adalah masuk tentara tahun berapa, masuk pendidikan tahun berapa, nama angkatannya apa. Sebab, setiap angkatan memiliki nama masing-masing yang tidak mungkin sama dengan tahun sebelum atau sesudahnya.
4. Tanyakan tentang lingkungan kehidupannya Yang tak kalah penting adalah juga menanyakan siapa komandannya dan kegiatannya sehari-hari. Setelah itu, informasi yang diterima itu dikroscek ke pihak terkait. Hal ini untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan adalah valid.
5. Video Call Jika telah bertukar nomor telepon, maka perlu sesekali melakukan panggilan telepon video (video call). Identifikasi ciri-ciri oranganya dan lingkungan sekitarnya. Sebab, seorang tentara tidak akan jauh-jauh dari tempat bekerja dan tempat tinggalnya. Demikian cara membedakan TNI gadungan dan asli. Semoga bermanfaat.
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait