JAKARTA, iNews.id —Tim silat Indonesia berhasil meraih gelar juara umum dalam kompetisi The 19th World Pencak Silat Championship 2022. Seluruh pesilat kompak berterima kasih kepada Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Prabowo Subianto.
Ajang ini digelar di Melaka, Malaysia, pada 25-31 Juli 2022. Indonesia berhasil meraih 11 medali emas, 9 medali perak, dan 8 perunggu.
Dari total tersebut terdiri dari pesilat-pesilat berpengalaman pada kelasnya, ada juga yang pertama kali menjajaki kelas baru, bahkan ada yang sebagai debutan di ajang ini. Mereka dengan bangga mengibarkan bendera Merah Putih di ajang dua tahunan ini.
Satu nama beken peraih medali emas adalah Khoirudin Mustakim. Pesilat kelahiran 2001 asal Klaten ini juara di kelas A 45-50 kg putra. Bukan hanya itu, dia juga menyandang predikat pesilat terbaik putra di ajang ini.
Ada juga pesilat dari kelas B kategori berat 50-55 kg Putri Safira Dwi Meilani. Dia menjadi pendatang baru namun bisa menampilkan permainan yang paling bagus di kelasnya. Khoirudin dan Safira adalah dua dari puluhan pesilat Indonesia yang tampil di ajang ini dengan prestasinya. Namun keduanya memiliki pesan yang sama yakni berterima kasih kepada Prabowo Subianto.
Menurut mereka, sang ketua umum telah memberi energi berupa dukungan yang sangat terasa untuk mereka. Salah satunya terkait fasilitas yang disediakan selama persiapan satu setengah bulan ke belakang.
“Terima kasih buat pak Prabowo dan PB IPSI yang sudah menampung kita dari TC dari segala perlengkapannya dan Alhamdulillah kita bisa membuktikan jadi juara umum lagi di kejuaraan dunia,” ucap Safira dan Khoirudin kepada tim MNC Portal Indonesia di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Rabu (3/8/2022).
Hal yang sama juga disampaikan salah satu pelatih Abas Akbar. Menurutnya Prabowo sangat memfasilitasi para atletnya baik dari segi teknis, strategi maupun sisi non teknis.
"Banyak sekali (dukungan Prabowo) apalagi ada peraturan baru, fasilitas-fasilitas yang harus kita punya ya dari mulai IT dan peraturan-peraturannya, kita disupport habis oleh PB IPSI,” ucap Abas.
“Kita harus belajar dan anak-anak harus menyesuaikan peraturan barunya, trus juga harus punya mental yang siap, karena ini kejuaraan dunia yang dua tahun sekali. Sempat terjadi traffic karena pandemi kemarin sehingga banyak yg mengikuti sehingga harus siap mental dan siap teknik,” katanya.
Editor : Eka L. Prasetya